Riset dan Pengembangan Teknologi

KEBERLANJUTAN

Riset dan Pengembangan sebagai perusahaan energi nasional yang bertaraf global selalu melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kapabilitas serta efisiensi yang mampu tantangan di masa depan. Research And Technology Innovation (RTI) di Pertamina mempunyai tugas merumuskan strategi yang mampu menjawab kebutuhan Pertamina saat ini dan di masa depan, serta meningkatkan kapabilitas teknologi Pertamina menuju perusahaan energi kelas dunia. Riset dan pengembangan di Pertamina disusun dengan:

1. Optimalisasi sumber daya yang dimiliki saat ini dan meningkatkan produksi minyak dan gas dari lapangan yang ada;
2. Akses sumber daya yang baru, termasuk sumber daya yang belum tergali dari wilayah yang belum terjamah;
3. Pengembangan ide, menyediakan solusi, dan menyebarkan penggunaan teknologi baru;
4. Diversifikasi bisnis seperti bisnis petrokimia, kimia, dan energi baru terbarukan.

Pada tahun 2020, RTC telah menjalankan total 171 proyek, yang terdiri dari 105 proyek riset dan 66 proyek komersialisasi dan operasional. Adapun seluruh proyek dijalankan oleh 4 fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Planning & Commercial Development, dengan total 66 proyek dan 8 proyek merupakan prioritas utama di tahun 2020, terdiri dari:
  • Pengembangan JV Pabrik Katalis Hydrotreating (JV Katalis Merah Putih);
  • Pengembangan Produksi Katalis FCC/RFCC;
  • Pengembangan Inisiatif Gasoline-MethanolEthanol Blending;
  • Pengembangan Inisiatif Biodiesel B50;
  • Pengembangan Manufaktur Sel Surya Kerja Sama Konsorsium BUMN;
  • Pengembangan Coverter Kit Sepeda Motor Listrik Hibrida;
  • Pengembangan Komersialisasi Software PertaflowSIM dan PertaEOR;
  • Pengembangan Komersialiasi Produk Petrochemical;
2. Fungsi Upstream Research & Technology Innovation, dengan total 42 proyek dan 8 proyek merupakan prioritas utama di tahun 2020, terdiri dari:
  • Pengembangan Teknologi Well Fracturing di Lapangan Batang PHE Siak Kampar;
  • Penelitian Teknologi Stimulasi Vibroseis untuk Peningkatan Produksi di Lapangan Tempino;
  • Pembuatan Perangkat Lunak PertaEOR Tahap 4;
  • Pengembangan Metode Noise Tomografi untuk Pemetaan Rekaan Bawah Permukaan di Lapangan Geothermal (Uji Resolusi);
  • Pengembangan Perangkat Lunak Pengolahan Data Seismik berbasis Cloud;
  • Pengembangan PertafloSIM;
  • Pemilihan Formulasi dan Pengujian Drilling & Completion Fluid di Sumur HPHT;
  • Otomasi Pilot Plant, Plant Trial dan Studi Pengembangan Demo Plant Utilisasi CO2 menjadi Precipitated Calcium Carbonate (PCC);
3. Fungsi Downstream Research and Technology Innovation, dengan total 60 proyek dan 8 proyek merupakan prioritas utama di tahun 2020, terdiri dari:
  • Formulasi/Sintesa Bahan Kimia untuk Aditif Bahan Bakar Bensin di Pertamina;
  • Penggunaan Methanol sebagai Komponen Campuran Bahan Bakar Bensin;
  • Penelitian Bahan Bakar “Beyond 30;”
  • Formulasi dan Pengembangan Katalis FCC/ RFCC dengan Plant Trial pada Pilot Project RTC;
  • Pengembangan Smooth Fluid 02 dan Field Smooth Fluid 04 di RU IV;
  • Studi Pengembangan Sistem Pengumpulan dan Pemanfaatan Used Cooking Oil (UCO) di Wilayah Jabodetabek;
  • Formulasi dan Optimasi Pembuatan Material Battery Lithium Ion NMC;
  • Teknologi Seleksi Biofinery Biothenol Generasi Kedua Secara Fermentasi di Fasilitas Produk Komersial atau Lembaga Riset;
  • Intensifikasi Proses Mikroalga Menjadi Biofuel Lab Scale dengan Pembuatan Fasilitas Active Monitoring dan Control System di Fasilitas Skala Pilot; 4. Fungsi Laboratory Services, dengan total 9 proyek dan 3 proyek merupakan prioritas utama di tahun 2020, terdiri dari:
  • Technical Services untuk Internal dan Eksternal RTC;
  • Contract Maintenance untuk Peralatan Uji;
  • Uji Implementasi ISO 17025:2017 di Laboratory Services;
4. Fungsi Laboratory Services, dengan total 9 proyek dan 3 proyek merupakan prioritas utama di tahun 2020, terdiri dari:
  • Technical Services untuk Internal dan Eksternal RTI;
  • Contract Maintenance untuk Peralatan Uji;
  • Uji Implementasi ISO 17025;2017 di Laboratory Services;