Task Force Energy, Sustainable & Climate B20, Ajak Perusahaan Global Lahirkan Rekomendasi Untuk G20

Jakarta, 9 Maret 2022 - Task Force Energy, Sustainable & Climate Business 20 (B20) terus mendorong terciptanya kebijakan untuk menekan perubahan iklim, penggunaan energi bersih, dan penurunan emisi karbon. Untuk itu, melalui The 2nd Call Meeting Task force Energy, Sustainable, and Climate (ESC) B20, pada Selasa, 8 Maret 2022, mengajak perusahaan-perusahaan global turut berpartisipasi dalam melahirkan kebijakan yang akan ditindaklanjuti pada kepemimpinan G20.

Dalam rapat tersebut sebanyak 3 (tiga) rekomendasi kebijakan dan 14 rekomendasi tindakan kembali dibahas yang akan dilanjutkan dengan diskusi dan umpan balik dari semua co-chair yang hadir.

Ketiga rekomendasi kebijakan tersebut, yaitu: Pertama, meningkatkan kerja sama global dalam mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbon dari penggunaan energi melalui berbagai jalur. Kedua, meningkatkan kerja sama global untuk memastikan transisi yang adil, teratur, dan terjangkau menuju penggunaan energi yang berkelanjutan di seluruh negara maju dan berkembang. Ketiga, meningkatkan kerja sama global dalam meningkatkan keamanan energi tingkat konsumen dengan meningkatkan akses dan kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.

“Ini merupakan kebijakan dari apa yang sudah dikembangkan. Kami menentukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan negara-negara B20 dan G20 untuk melaksanakan rekomendasi kebijakan kami,” ujar Oki Muraza selaku Manager Policy Taskforce ESC B20.

Selain itu, ia mengatakan bahwa rekomendasi itu dapat dijadikan beberapa masukan untuk tindakan kebijakan yang sejalan antara satu dan yang lainnya.

“Kami percaya, rekomendasi yang ada saat ini dapat mewakili niat kami untuk merekomendasikan kebijakan yang relevan di bidang lain yang menggunakan isu keberlanjutan energi dan perubahan iklim,” tutur Oki.

Deputy Chair Task force ESC B20, Agung Wicaksono mengatakan bahwa semua rekomendasi yang ada saat ini masih bisa menyesuaikan dan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan seiring dengan proses berjalannya Task force ESC B20.

“Ini merupakan harapan kita semua untuk bisa menangani dan menggabungkan beberapa masukan secara kolektif menuju hasil yang efektif dan dapat ditindaklanjuti, terlebih rekomendasi ini mewakili kepentingan komunitas B20,” ujar Agung.

Selain 3 rekomendasi kebijakan, Oki juga menyampaikan ada 14 rekomendasi tindakan sebagai bentuk aksi atas rekomendasi kebijakan tersebut, yaitu:

  1. Meningkatkan laju peningkatan efisiensi energi di seluruh perekonomian.
  2. Secara bertahap mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
  3. Percepatan pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan.
  4. Mengembangkan bahan bakar alternatif untuk sektor yang sulit dikurangi dan pembangkit berbasis gas dekarbonisasi.
  5. Mendukung pembentukan platform pembiayaan transisi energi global untuk menyalurkan pembiayaan ke negara-negara berkembang.
  6. Mendukung pengembangan taksonomi yang diakui secara global untuk penilaian proyek berkelanjutan dan standar pelaporan keberlanjutan.
  7. Mendukung inovasi teknologi iklim dengan mendukung start-up, dan universitas riset dengan teknologi, pembiayaan, keterampilan, tenaga kerja, berbagi pengetahuan.
  8. Memastikan transisi yang teratur di sumber energi primer.
  9. Memastikan dasar transisi yang luas dengan mengatasi hambatan keterjangkauan di negara-negara berkembang.
  10. Memastikan partisipasi UMKM dalam kegiatan transisi energi melalui pembiayaan dan peningkatan kapasitas.
  11. Membantu kesiapan transisi dengan memastikan kemampuan sumber daya manusia untuk mengakomodasi perubahan (misalnya, transfer pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan lokakarya).
  12. Mempercepat penyebaran solusi energi terdesentralisasi, termasuk elektrifikasi off-grid dan grid-base dengan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan ketahanan energi dan kemakmuran ekonomi.
  13. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh rumah tangga untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.
  14. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh UMKM untuk mengkonsumsi energi yang bersih dan modern.**

Share this post