Pertamina Optimalkan Penyaluran BBM Untuk Masyarakat Pasca Gempa

Makassar, 30 September 2018 - PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan pelayanan BBM untuk masyarakat pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan ditengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pasca bencana alam yang terjadi pada Jum’at (28/9) yang lalu. 

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Roby Hervindo menyatakan, dari total seluruh pekerja Pertamina di Palu dan Donggala, sekitar 50% personil  yang sudah terdata selamat dari bencana langsung bekerja melayani masyarakat. Sementara separuh sisanya masih dilakukan pencarian.

Dilaporkan pada Sabtu (29/9), pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan. Selain itu, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM (TBBM) Donggala. Sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jum’at (28/9) yang lalu. 

Sabtu (29/9) malam, tim TBBM Donggala mengirimkan suplai solar untuk RS Undata di Palu. Pagi ini, Minggu (30/9), Pertamina kembali mengirimkan pasokan BBM jenis Solar menggunakan mobil tangki untuk kebutuhan operasional di RS tersebut.  Sebelumnya dilaporkan bahwa di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil. 

Roby menambahkan, Pertamina telah memberangkatkan tambahan suplai sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli. “Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala. Oleh karenanya kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil pikap,” jelasnya.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9), Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk. Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, Pertamina juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi. 

PT Pertamina  (Persero) juga telah mendirikan  Posko sementara penanganan korban gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah sejak Sabtu (29/9).  Dua posko didirikan yaitu di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Mutiara Palu dan di Terminal BBM (TBBM) Donggala. Selain dua posko tersebut, Pertamina sedang mengupayakan satu posko lagi di Kota Palu bekerja sama dengan Hiswana Migas DPC Sulawesi Tengah.

Pertamina juga mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan  ke Donggala. Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim dengan mengerahkan beberapa tim dari titik lokasi pemberangkatan diantaranya dari Makassar, Gorontalo, dan Palopo. Tim Pertamina terdiri dari tenaga medis dan  relawan membawa serta bantuan logistik dan peralatan untuk keperluan posko kemanusiaan di lokasi bencana. Sebagian tim relawan telah berhasil tiba di Palu dan Donggala.

Share this post