Masuki Libur Lebaran, Konsumsi Pertamax Naik Lebih Dari 20%

Jakarta, 10 Juni 2018 –Memasuki hari pertama libur bersama Ramadhan 2018, padatnya arus kendaraan bermotor sudah terlihat. Konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) pada Sabtu (9/6), menunjukkan kenaikan rata-rata sekitar 7%. Dari pertumbuhan tersebut, gasoline jenis Pertamax naik hingga 24% dibandingkan konsumsi harian normal. 

Berdasarkan data Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 Pertamina pada Sabtu siang, 9 Juni 2018, penyaluran Pertamax sudah mencapai 22,1 juta liter. Pada kondisi normal, penyaluran rata-rata Pertamax sebesar 17,8 juta liter.

Sementara itu, produk unggulan untuk kendaraan diesel yakni Dex naik 6% menjadi 773 ribu liter, dibandingkan rata-rata harian normal 729 ribu liter. 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan kenaikan konsumsi gasoline dan gasoil ini sesuai dengan estimasi perseroan sebelumnya. 

"Kami memperkirakan puncak arus mudik terjadi mulai kemarin (Sabtu). Meningkatnya konsumsi Pertamax dan Dex Mencerminkan kesadaran konsumen memakai BBM berkualitas untuk menjaga mesin kendaraan selama perjalanannya," jelas Adiatma.  

Tak hanya bahan bakar untuk kendaraan bermotor, kenaikan juga terlihat pada konsumsi Avtur. Pada Sabtu (9/6), penyaluran bahan bakar pesawat terbang meningkat 5%, dari rata-rata harian sebesar 16,5 juta liter menjdi 17,4 juta liter. 

Sementara itu untuk kebutuhan rumah tangga, penggunaan LPG tercatat sebesar 25.8 ribu metrik ton (MT) atau naik 23% dari harian rata-rata yang sebesar 21 ribu MT.

Pertumbuhan konsumsi LPG sudah terlihat sejak Selasa 5 Juni 2018, atau H-10 Lebaran. Ketahanan stok LPG juga dalam kondisi aman hingga 17 hari ke depan. Stok ini jauh diatas standar stok nasional yang ditetapkan yakni 11 hari. 

“Guna menjaga penyaluran distribusi BBM ini, Pertamina siaga melakukan monitoring dan distribusi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Apabila pemudik membutuhkan informasi seputar BBM atau mengenai Pertamina, masyarakat bisa menghubungi Pertamina Contact Center di nomor 1500 000,” terang Adiatma. 

****

Share this post