MONEY VS ENERGY

MONEY VS ENERGY

Tahun ini, Bitcoin menginjak usianya yang ke-9. Mata uang virtual atau cryptocurrency pertama ini, diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Selain Bitcoin, cryptocurrency yang saat ini merajai dunia transaksi digital adalah Ripple dan Ethereum, selain terdapat lebih dari 1300 currency lainnya yang beredar saat ini.

Namun tahukah Anda, ternyata energi yang digunakan untuk memperdagangkan dan ‘menambang’ mata uang virtual luar biasa besarnya. Crytocurrency trading dan mining membutuhkan perangkat keras berupa komputer dengan chip pengolah grafis khusus (GPU) atau sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC), sarana pendinginan yang memadai untuk perangkat keras, koneksi internet yang selalu aktif, serta perangkat lunak untuk menambang cryptocurrency.

Menurut digiconomist.net, konsumsi energi global untuk jaringan Bitcoin selama tahun 2018 mencapai sekitar 52 Terrawatt-hour (TWh) hampir setara dengan konsumsi listrik Bangladesh. Sementara, Ethereum menghabiskan energi sekitar 10 TWh per tahun, hampir setara dengan konsumsi listrik Libya. Mari kita bandingkan penggunaan energi untuk penambangan bitcoin dengan sistem pembayaran lainnya. VISA misalnya, total energy global yang digunakan mencapai sekitar 675 Gigajoules. Tahun 2017, VISA memproses 111,2 miliar transaksi, artinya total energi yang dibutuhkan tahun 2017 mencapai sekitar 169 KWh. Ironisnya, angka tersebut hanya sepertiga dari total energi yang dibutuhkan untuk transaksi 1 Bitcoin yaitu sekitar 638 KWh.

Namun, menurut Kompas.com, penggunaan Bitcoin diprediksikan akan terus menurun di masa mendatang. Tahun 2020, diprediksikan pendapatan perdagangan ini akan menurun menjadi 12,5 % atau hanya sebesar 6,25 keping per blok dibandingkan saat awal diluncurkannya bitcoin tahun 2009. Dimana awal penambangan Bitcoin masih mendapat Bitcoin baru sebanyak 50 keping. Seiring menurunnya pendapatan Bitcoin ini, maka diprediksikan penggunaan energi Bitcoin juga akan menurun. Bila Bitcoin menurun, tentunya akan memicu penurunan mata uang virtual yang lain dan juga penggunaan energinya

Begitu banyaknya energi dibutuhkan untuk transaksi ini, akankah cryptocurrency terus diperdagangkan di masa mendatang?

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post