Climate Hedge

Climate Hedge

Pada akhir Maret, Saudi Aramco mengumumkan akan membeli saham Saudi Basic Industries Corporation (SABIC) dari Public Investment Fund of Saudi Arabia. Transaksi pembelian 70 persen saham tersebut bernilai US$69,1 miliar, sedangkan sisa 30 persen saham SABIC akan tetap diperdagangkan di bursa saham Saudi. SABIC merupakan perusahaan petrokimia yang memproduksi polyethylene, polypropylene, ethylene glycol, methanol dan pupuk. Perusahaan itu memiliki 62 pabrik yang beroperasi di 50 negara.

Langkah Aramco ini sejalan dengan strategi jangka panjangnya untuk mendorong pertumbuhan melalui peningkatan portofolio downstream, dengan meningkatkan kapasitas kilang globalnya dari 4,9 juta menjadi 8-10 juta barel per hari di tahun 2030. Sekitar 2-3 juta barel per hari akan diproduksi menjadi produk petrokimia. Melalui integrasi portofolio downstream tersebut, tentunya akan mengkonsumsi minyak mentah Aramco dengan signifikan.

Lebih jauh, peningkatan konsumsi tersebut akan menjadi perlindungan ditengah prospek rendahnya permintaan minyak di masa akan datang. Industri kimia memang diharapkan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan permintaan minyak, terlebih dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim. Pertumbuhan teknologi ramah lingkungan dan penggunaan energi non fosil, diperkirakan akan menurunkan permintaan atas minyak.

Namun, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, akan meningkatkan permintaan produk kimia, seperti bahan baku plastik, dan minyak mentah sebagai bahan bakunya. WoodMackenzie memperkirakan produksi kimia akan menjadi bagian terbesar dari pertumbuhan permintaan minyak dalam dua dekade mendatang dan pada tahun 2035 merupakan hampir semua pertumbuhan. Mendekati tahun 2040, diperkirakan bahan kimia mencapai 20% dari total permintaan minyak.

Para analis mengatakan bahwa akuisisi SABIC merupakan upaya Aramco untuk melakukan climate hedging, yaitu melakukan lindung nilai terhadap minyak karena dampak dari perubahan iklim. Bagi Saudi Arabia, langkah ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap permintaan minyak untuk bahan bakar yang berpotensi menurun.

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post