Tips Pengembangan Value Creation ala Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar

JAKARTA - Value creation datang dari pemikiran yang tajam, pemikiran tersebut biasanya berasal dari pekerja yang paham  kondisi di lapangan. Namun ada beberapa kekeliruan yang seringkali dilakukan sebuah perusahaan dalam mengembangkan value creation. Oleh karena itu diperlukan perubahan mindset agar value creation meningkat secara efektif.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar ketika menjadi keynote speaker dalam acara Grand Launching Grand Value Creation Pertamina, di Hotel Mulia Senayan, pada Senin (15/4/2019).

"Ada empat hal mendasar yang perlu dipahami untuk mengembangkan value creation, " ujarnya. 

Menurut Archandra Tahar, pertama, strategi pengembangan value creation adalah mengubah mindset bahwa value creation harus merupakan hasil dari improvement atau inovasi yang besar. 

Dirinya mengimbau, pimpinan jangan menganggap value creation haruslah yang besar dan mempunyai big impact. "Kalau Kita sebagai pimpinan selalu menganggap value creation haruslah yang besar dan mempunyai big impact, that's the first big mistake," tukasnya.

Kedua, Archandra juga mengingatkan, dalam proses improvement atau inovasi untuk menghasilkan value creation, memang harus ada planning dan budgeting yang tepat. Namun apabila dilakukan dalam waktu yang bersamaan, value creation tersebut tidaklah berjalan.

"Dalam menjalankan planning harus konsentrasi kepada planning, baru setelah itu budgeting. Jika dicampuradukkan secara bersamaan, yang ada malahan tidak jalan," terangnya.

Ketiga, Archandra juga menekankan, dalam menciptakan sebuah value creation, top management haruslah ikut terjun di dalamnya. Tak usah menunggu surat perintah untuk menjalankan sebuah value creation. Value creation bisa datang dari siapa saja. Yang terpenting, hal tersebut didasari oleh keinginan untuk memajukan perusahaan. 

Keempat, dalam membangun value creation dibutuhkan komunikasi yang baik, dan keterbukaan pemikiran dari seorang pemimpin. "Value creation bisa berjalan maksimal apabila pintu komunikasi antara top management dengan seluruh pekerja dibuka dua arah. Ini menjadi kunci untuk meningkatkan value creation terhadap perusahaan," pungkas Archandra.*HM

Share this post