Tekan Impor, Pertamina Bersinergi dengan ITB dan Pupuk Kujang Kembangkan Pabrik Katalis


JAKARTA - Salah satu upaya Pertamina menekan impor bahan baku produk-produknya adalah dengan mengembangkan pabrik katalis. Hal tersebut segera terwujud dengan ditandatanganinya Joint Venture Framework Agreement pengembangan pabrik katalis di Executive Lounge Kantor Pusat Pertamina, Selasa (10/12).

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kujang Hanggara Patrianta, Rektor ITB Kadarsih Suryadi, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Wawan Gunawan A. Kadir, di Executive Lounge Kantor Pusat Pertamina (10/12).

Turut hadir menyaksikan penandatanganan tersebut, Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif dan Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra.

"Inisiatif katalis menjadi sebuah inovasi yang sangat bermanfaat bagi industri migas Indonesia mengingat saat ini kebutuhan katalis harus diimpor hingga mencapai US$500 juta per tahun. Oleh karena itu, Pertamina sangat mendukung pengembangan pabrik katalis dalam skala industri. Adanya pabrik tersebut nantinya dapat menekan impor katalis tersebut," jelas Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan.

Seperti diketahui, katalis merupakan suatu zat untuk mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu yang digunakan dalam proses pengolahan produk migas.

Menurut Heru, dengan memiliki pabrik katalis sendiri, Indonesia bisa mandiri dalam bidang teknologi proses dan menciptakan ketahanan energi, salah satunya melalui pengembangan energi terbarukan melalui minyak kelapa sawit.

"Hal ini menjadi relevan mengingat Indonesia masih harus mengimpor minyak mentah sekitar 360 ribu barel per hari (bph) dan produk BBM sekitar 400 ribu bph," ungkapnya.

Saat ini, Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung telah mengembangkan katalis HS dengan kualitas yang sangat baik.

"Kilang itu mempunyai risiko yang sangat tinggi dan kompleks. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan katalis dengan kualitas tinggi agar tidak mengganggu proses kerja kilang tersebut. Katalis HS mempunyai kualitas tersebut," imbuh Heru.

Dukungan pengembangan katalis juga melibatkan PT Pupuk Kujang yang sudah siap menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik katalis.

"Kami menyediakan lahan sebesar 2 hektar. Namun, jangan takut kekurangan, kami mempunyai lahan sebesar 30 hektar untuk kita kembangkan. Selain itu, kita sudah siapkan beberapa infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses tahap awal pengembangan pabrik katalis tersebut," tukas Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kujang Hanggara Patrianta.*HM

Share this post