Siaga Kondisi Darurat, Pertamina Gelar Simulasi Penanganan Bencana Secara Virtual

PALEMBANG - Kebakaran terjadi di Tangki Timbun - 08 (TT-08) di Integrated Terminal (IT) Palembang. Insiden terjadi saat berlangsung penerimaan Produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari PERTASAMTAN GAS ke Integrated Terminal Palembang Site LPG Pulau Layang TT-08 ketika pemompaan sedang berlangsung.

General Manager (GM) Marketing Operation Region (MOR) II Asep Wicaksono Hadi, menerima laporan dari IT Manager Palembang, terkait insiden tersebut.

Karena IT Palembang tidak dapat menangani sendiri, maka komando diambil alih oleh GM MOR II, dengan mengaktifkan penaganan level 1.

Dilaporkan dua korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, dikarenakan jatuh dari atas tangki saat akan melakukan penutupan tangki.

Korban langsung ditangani tim medis. Sementara tim HSSE dan Pemadam Kebakaran berupaya memadamkan api.

Peristiwa tersebut merupakan skenario penanganan Keadaan Darurat Kebakaran, yang dilaksanakan secara virtual di Puskodal (Pusat Komando Pengendalian) di MOR II yang berkoordinasi bersama tim di lokasi, pada Kamis, 6 Agustus 2020.

Simulasi keadaan darurat Level 1 tersebut memanfaatkan teknologi informasi, sebagai pengganti latihan fisik di lapangan.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Rifky Rakhman Yusuf, melalui keterangan resminya, mengungkapkan bahwa Keadaan Darurat Level 1 (Region) adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh lokasi, dan butuh bantuan dari lokasi Pertamina lain atau bantuan eksternal melalui persetujuan region di lokasi yang sama.

"Pelaksanaan Simulasi Keadaan Darurat merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya," tambah Rifky.

Pelaksanaan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di masa pandemi COVID-19, Pertamina telah membuat mekanisme yang efektif untuk melaksanakan keadaan darurat namun tetap memenuhi protokol kesehatan.

"Informasi dipantau melalui CCTV, Observer bisa mengikuti pelaksanaan simulasi secara daring, Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) lokasi dan region tetap diaktifkan, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan tanpa mengaktifkan Puskopen di lokasi, serta meniadakan pihak eksternal yang terlibat dalam simulasi," tutup Rifky. *MOR II/HM

Share this post