Selama Satgas RAFI 2019, Layanan Energi ke Masyarakat dan Wisatawan di Bali Berjalan Lancar

SURABAYA --  Setelah berlangsung selama kurang lebih satu bulan, masa tugas Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina tahun 2019 berakhir pada (20/6/2019). Sejak dimulai pada 21 Mei 2019, tim Satgas telah melayani kebutuhan energi bagi masyarakat baik untuk kebutuhan transportasi, maupun kebutuhan memasak.

“Kami bersyukur untuk kinerja pejuang energi Satgas RAFI 2019 di MOR V yang kompak, saling bahu membahu, memastikan energi bisa dinikmati oleh masyarakat selama masa satgas. Tentu masih ada yang harus dievaluasi dan ditingkatkan, tapi kami juga bangga atas apa yang telah dicapai,” ujar Rustam Aji, Unit Manager Communication & CSR MOR V.

Meskipun wilayah Bali bukan daerah tujuan utama mudik, namun sebagai daerah tujuan wisata, kebutuhan energi di Bali selama masa Satgas juga mengalami peningkatan. Apalagi, waktu libur Lebaran dan anak sekolah yang cukup panjang.

Rustam menyatakan, secara keseluruhan konsumsi bahan bakar jenis Gasoline di Bali selama masa Satgas mengalami peningkatan sebesar 3% dari rata-rata harian yang sekitar 2.615 KL menjadi 2.680 KL. Kenaikan tertinggi Gasoline terjadi pada Pertamax Turbo sebesar 28%, sedangkan Premium hanya 7%.

Sementara untuk jenis Gasoil, lanjut Rustam, juga mengalami kenaikan 3%. Bahkan konsumsi Dex naik hingga 21% dari biasanya. Demikian juga Dexlite, naik 6% dari penyaluran rata-rata normal.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak yang memilih BBM yang lebih berkualitas, karena lebih mendukung performa kendaraan tetap prima selama perjalanan mudik dan wisata. Kami menyampaikan apresiasi pada konsumen yang telah memilih produk-produk berkualitas Pertamina,” ujar Rustam.

Sementara konsumsi Avtur di DPPU Ngurah Rai selama masa Satgas turun tipis di bawah 1% rata-rata harian normal, sekitar 2.450 KL per hari. Peningkatan penyaluran tertinggi pun hanya 4% menjadi 2.550 KL pada H+1 dan H+2.

"Ini menjadi indikasi, bahwa mulai banyak wisatawan yang menggunakan moda transportasi darat untuk menuju Bali, dan mobilitasnya selama berwisata," tambah Rustam. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun 2018 lalu, saat itu penyaluran Gasoline selama periode Satgas justru turun 2% dan Gasoil juga turun 10% dari normal.

Selain layanan BBM, Pertamina juga mencatat adanya kenaikan untuk penyaluran LPG PSO di Bali selama masa Satgas yang naik sebesar 5% dibandingkan rata-rata kondisi normal. Pada kondisi normal, penyaluran LPG 3 kg di Bali sebesar 635 metric ton (MT) menjadi 670 MT.

 "Kenaikan penyaluran LPG 3 KG di Bali sempat naik tertinggi pada H+1Lebaran, dengan penyaluran naik 26% dari normal," ujar Rustam Aji. Sejak Bulan Mei Pertamina MOR V sudah melakukan penambahan fakultatif untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat. 

Meskipun penyaluran sebagian produk tercatat naik, namun stok BBM, Avtur, dan LPG hingga saat ini masih terpantau aman.*MOR V

Share this post