Pertamina Sharing tentang Manajemen Krisis dengan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta



CIPUTAT -- Menjalin hubungan baik dengan stakeholders bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan Pertamina, pada Kamis (19/12), di aula kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta. Di hadapan puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Manager Procedures, Services and Performances SSC Project Pertamina Isfihana Hafny Noer dan Officer II Integrated Newsroom Reno Fri Daryanto mengulas tentang manajemen krisis yang diterapkan Pertamina.

Dalam kesempatan itu, Isfihana menegaskan bahwa Standard Operation Procedure (SOP) penting dalam manajemen krisis.

"SOP tersebut sangat diperlukan agar semua risiko fan ancaman lebih mudah dipetakan dan diantisipasi penanganannya," jelasnya.

Sementara itu, Officer II Integrated Newsroom Reno Fri Daryanto memberikan contoh kasus manajemen krisis secara komprehensif yang dilakukan Pertamina ketika menghadapi bencana gempa, likuifaksi dan tsunami di Palu-Donggala dan sekitarnya.

"Sejak hari pertama bencana, kami langsung mengaktifkan crisis center terintegrasi, mulai dari pusat hingga ke daerah bencana. Semua bergerak agar masyarakat terdampak segera bangkit dengan kehadiran kami di sana," ungkapnya.

Para mahasiswa sangat antusias mengikuti sharing session itu. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan tentang seputar produk, oil spill dan SPBU nakal. Keingintahuan mereka dijawab dengan jelas oleh Isfihana dan Reno.*

Share this post