Pertamina Sepakati PKS dengan Pertagas dan PGN Terkait Perbantuan SDM

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN)Tbk dan PT Pertamina Gas (Pertagas) di Executive Lounge Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (18/10/2018). Kerja sama membahas tentang perbantuan Sumber Daya Manusia (SDM) antara ketiga perusahaan tersebut dalam rangka mewujudkan pembentukan sub holding gas.

 

Hadir pada kesempatan ini,  Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra, serta Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Koeshartanto.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menerangkan, PKS antara Pertamina, Pertagas dan PGN dianggap penting seiring dengan proses pembentukan sub holding gas di antara ketiga perusahaan.

 

Menurut Nicke, Pertamina yang bertindak sebagai induk perusahaan atau holding migas sudah mempersiapkan semua dengan matang terkait penyatuan tiga perusahaan yang bergerak di sektor gas tersebut.

 

"Kami sudah menggarap broadmap pembentukan holding migas secara keseluruhan. Kita akan selesaikan tuntas sampai dengan masalah ke-SDM-an di subholding gas ini," tukas Nicke.

 

Nicke menegaskan,  perbantuan SDM di antara Pertamina, Pertagas hingga PGN dinilai bermanfaat sebagai bentuk development program seluruh pekerja yang terlibat di dalamnya. Dengan harapan kelak para pekerja bisa memahami tentang karakter bisnis ketiga perusahaan yang berbeda satu sama lainnya.

 

"Perbantuan ini adalah bagian daripada development program. Supaya seluruh insan Pertamina yang akan menjadi leader di grup perusahaan ini memiliki wawasan yang komplit tentang bisnis perusahaan. Ini adalah langkah yang baik. Tentu kita harapkan implementasinya dapat segera. Karena jika ini sudah berjalan baik, maka integrasi bisnis akan berjalan dengan baik juga," imbuhnya.

 

Hal tersebut diamini Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno. Ia mengatakan, hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat BUMN mengingat besarnya tantangan yang dihadapi oleh seluruh BUMN nasional untuk kedepannya.

 

"Tidak ada kata lagi yang bisa saya sampaikan selain memberikan selamat. Dengan bersatu, kita pasti akan bisa menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis di masa yang akan datang," pungkas Fajar.* SEPTIAN

Share this post