Secara simbolis Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menerima Buku Sustainability Taxonomy dari Director of Environment Office USAID Indonesia Brian Dusza, di Ballroom Grha Pertamina, Senin (31/10/2022).

Pertamina Implementasikan Sustainability Budget Tagging

JAKARTA - Pertamina semakin menunjukkan komitmennya terhadap penerapan aspek Environment, Social and Governance (ESG). Terbaru, Pertamina mengimplementasikan Sustanability Budget Tagging (SBT) sebagai bukti keseriusan dalam menjalankan prinsip ESG di seluruh Pertamina Group.

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengungkapkan, Pertamina menjadi BUMN pertama di Indonesia yang memiliki framework Sustainability Budget Tagging. Ke depannya, Pertamina dapat menjadi percontohan bagi BUMN lain dalam hal komitmen tinggi penerapan aspek implementasi aspek ESG dalam aktifitas bisnis operasi perusahaan.

Emma mengatakan, SBT dipandang penting dalam menjalankan program, sehingga lebih tepat sasaran dan terukur. Ia juga berharap tahun depan, SBT sudah diimplementasikan di seluruh Pertamina Group.

“Ini sangat penting menjadi enabler bagi kita di Pertamina untuk memastikan sustainability terjaga baik dan dilakukan secara afirmatif bukan hanya program, bukan hanya vision," ujarnya dalam acara Serah Terima Taksonomi Sustainability Budget Tagging (SBT) dari United States Agency for International Development (USAID) kepada Pertamina & Kick Off Meeting Implementasi Inisiatif Sustainability Budget Tagging, di Ballroom Grha Pertamina, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2022.

Emma menambahkan, implementasi ESG penting dalam mendukung aktivitas bisnis operasi Pertamina, terlebih terkait dengan pendanaan dari investor. “Karena semakin ke depan investor sangat green minded, sangat environmental minded. Ini akan memperluas captive investor saat kita melakukan strategi partnership,” terangnya.

Emma juga mengungkapkan apresiasi dan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung implementasi SBT ini. Ia berharap inisiatif ini membawa kebermanfaatan, baik bagi Pertamina Group secara khusus, dan juga Indonesia pada umumnya.

“Terima kasih atas support dan bantuannya karena kita sangat commited untuk berkontribusi pada negara dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060. Terima kasih untuk seluruh ESG champion. Ini langkah awal yang baik, kita teruskan yang baik dan kita tingkatkan yang lebih baik lagi,” pungkas Emma.

Sementara itu SVP Controller & Reporting Pertamina, Bayu Kusuma Dewanto menuturkan bahwa SBT merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan energi global yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial dan mempunyai tata kelola perusahaan yang baik.

“Kita akan men-deliver ini ke seluruh subholding dan seluruh anak perusahaan, sehingga kita akan mempunyai suatu acuan yang seragam,” imbuh Bayu.

Pada kesempatan yang sama VP Investor Relation Pertamina, Juferson Mangempis menilai bahwa SBT taksonomi penting dalam membantu pemilik budget untuk bisa dengan mudah mengidetifikasi kegiatan, aktivitas, program ataupun inisiatif yang pada akhirnya dapat dimonetisasi.

Selain itu, SBT juga bermanfaat untuk membuat standar reporting, terkait dengan pelaporan, realisasi, ataupun budget. Yang tak kalah pentingnya, SBT juga memudahkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pendanaan. “Hopefully apa yang dibangun ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua, upaya kita bisa meng-unlock the opportunity,” tutup Juferson.*STK

Share this post