Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menjadi narasumber dalam acara Indonesia Pavilion COP 27 UNFCC “Stronger Climate Actions Together” dengan tema “Leading The Change to Net Zero & Energy Security : “Pertamina’s Strategic Initiatives in Supplying Clean Energy” di Sharm - El-Sheikh, Egypt, Minggu (6/11/2022).

Pertamina Dukung Pemerintah Indonesia Capai Target Net Zero Emission pada 2060

JAKARTA -- Konferensi Perubahan Iklim dunia atau yang dikenal dengan Conference of Parties (COP) kembali digelar untuk ke-27. Perhelatan yang diadakan mulai 6--18 November 2022 tersebut diselenggarakan di Sharm El Sheikh, Mesir. Di forum ini, Indonesia menegaskan kembali komitmen nyata dalam aksi perubahan iklim.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi 31,89 persen, dengan upaya sendiri, dan 43,20 persen, dengan bantuan internasional, melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

“Enhanced NDC ini sejalan dengan strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim 2050 dengan visi untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” terang Siti Nurbaya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengambil peran secara efektif dalam penanganan perubahan iklim dan dampak negatifnya bagi lingkungan. “Indonesia memiliki pendirian yang kuat pada tujuan jangka panjang yang harus dicapai untuk menyelamatkan warga dunia. Kami mendorong setiap bangsa untuk bekerja sama menyelamatkan bumi,” ujar Siti Nurbaya.

Hal senada disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Ia menyampaikan, Enhanced NDC merupakan wujud komitmen Indonesia dalam mengurangi dampak perubahan iklim global. Di bidang kelautan, Indonesia juga sedang mempersiapkan program Blue Economy sebagai kontribusi yang signifikan terhadap NDC.

“Kami mengundang setiap negara untuk berkolaborasi dan menyelamatkan bumi dan berbagi tujuan bersama di dalamnya. Kami juga terbuka untuk berkolaborasi, segera mengambil langkah ke depan untuk bumi kita tercinta,” ungkap Sakti Wahyu Trenggono.

Sebagai BUMN yang berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah Indonesia di COP-27 tersebut, Pertamina juga telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 30% pada 2030, dibandingkan baseline 2010. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama dan CEO Pertamina Nicke Widyawati dalam diskusi panel COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, Minggu, 6 November 2022.

Nicke menjelaskan, pada tahun 2021, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 7,4 juta metrik ton setara karbon dioksida atau 29,09 persen dibandingkan baseline 2010. Penurunan emisi ini dicapai dengan penurunan emisi non-rutin dari proses yang digunakan untuk bahan bakar penggunaan sendiri dan untuk pasokan gas ke pelanggan sebesar 69,7 persen, penggunaan peralatan yang lebih efisien yang termasuk dalam Program Efisiensi Energi sebesar 13,9 persen, menggunakan energi rendah karbon yang menyumbang 16,2 persen, dan kegiatan lainnya.

Untuk mencapai aspirasi net zero emission, Pertamina telah mengembangkan strategi holistik yang disampaikan melalui dua pilar, yaitu dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau baru; serta tiga enabler, yaitu mengembangkan standar akuntansi karbon yang telah disetujui oleh peraturan nasional dan internasional, penerapan Harga Karbon Internal Pertamina, serta membangun organisasi keberlanjutan yang akan mengawasi bisnis Pertamina berada di jalur yang benar sesuai dengan tujuan net zero emission roadmap dan keterikatan pemangku kepentingan dalam mendukung target dan komitmen net zero mission nasional.

Aspirasi tersebut didukung oleh strategi investasi jangka panjang perusahaan. CAPEX kumulatif Pertamina hingga 2060 bagi Inisiatif Bisnis Hijau diperkirakan sekitar US$40 miliar untuk biofuel, sumber energi terbarukan, CCS/CCUS, ekosistem baterai dan EV, bisnis hidrogen dan karbon.

Nicke menegaskan, Pertamina juga mengakselerasi pengembangan bisnis hijau dari hulu ke hilir melalui keseluruhan rantai nilai yang terintegrasi.

“Pertamina berkomitmen untuk mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar pencapaian net zero emission di Indonesia, dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran,” tambahnya.*

Share this post