Pertamina Cilacap Gelar Workshop Penyusunan HIRADC

CILACAP - Memastikan jalannya faktor safety di lingkungan Kilang Cilacap, PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit IV menggelar workshop penyusunan Hazard Identification Risk Assessment & Determining Control (HIRADC) yang berlangsung di Donan hall, Apartement Patra Lomanis Residences, Cilacap, pada Kamis, 6 Agustus 2020.

Acara yang berlangsung dari tanggal 6-8 Agustus 2020 tersebut diikuti oleh para pekerja dari perwakilan 59 fungsi yang ada di Refinery Unit (RU) IV Cilacap, seperti fungsi support, produksi, dan maintenance. "Ini cara kami untuk mengidentifikasi dan memitigasi berbagai bahaya di tempat kerja," ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.

HIRADC, menurut Hatim, merupakan proses identifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin atau nonrutin pada perusahaan untuk selanjutnya dilakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut. "Workshop itu digelar sekaligus dalam rangka persiapan Audit Supreme agar program dapat terimplementasi berkelanjutan sehingga tercapai hasil maksimal," ujarnya.

Adapun semua identifikasi yang dimaksud terbagi dalam beberapa alur mulai dari kegiatan operasional baik pada kondisi normal, upnormal, emergency untuk selanjutnya dilakukan pengidentifikasian konsekuensi bahaya berdasar jenisnya.

"Selanjutnya dievaluasi tingkat resiko bahaya tersebut menggunakan Risk Assessment Matrix, tahap akhir dilakukan identifikasi pengendalian sesuai kontrol hirarki," ujar Hatim.

Setelah semua tahapan itu, lanjut Hatim, dibuat rencana pengendalian tambahan untuk menurunkan resiko sisa pada ALARP (As Low As Possible Reasonably Practicable) didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam menghadapi resiko tersebut. 

Kegiatan dimulai dari materi awal cara penyusunan HIRADC pada masing - masing bagian. "Sementara peserta diarahkan untuk mengisi lembar HIRADC yang disesuaikan berdasar kategori resiko bahaya mulai dari tingkatan high risk, moderate to high, moderate, low to moderate dan low risk," tutup Hatim. *RU IV/HM

Share this post