Pertalite dan Pertamax dongkrak pendapatan daerah Sulawesi selatan

MAKASSAR – Selama tahun 2017, konsumsi Bahan Bakar Khusus (BBK) seperti Pertamax series dan Pertalite di Sulawesi meningkat tajam sebesar 195% atau 87,4 ribu KL dibanding tahun 2016 sejumlah 33,7 ribu KL. Peningkatan konsumsi BBK didorong oleh sebagian konsumen yang beralih dari Premium ke Pertalite dan Pertamax. 

Peningkatan konsumsi BBK otomatis mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi,  melalui pembayaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Pertamina MOR VII. Pada triwulan III tahun 2017, kontribusi PBBKB Pertamina di enam provinsi wilayah Sulawesi mencapai  Rp 308 miliar. Menurut  Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo, hal ini disebabkan tarif pajak penjualan produk BBK Pertalite, Pertamax, Dex, Dexlite, Pertamax Plus mencapai 7,5%. Sedangkan tarif pajak penjualan BBM penugasan Premium dan BBM Subsidi seperti Solar dan Solar Industri sebesar 5%. 

“Kontribusi PBBKB dari Pertamina untuk wilayah Sulawesi mengalami peningkatan 19% dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2016 yakni sebesar Rp 258 miliar,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo. 

Kasubid PAD II Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulsel, Fitri Ari Utami memberikan apresiasi kepada Pertamina yang telah transparan dan akuntabel dalam menyampaikan laporan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) kepada Pemda. Ia mengungkapkan, PBBKB merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di masing-masing provinsi Sulawesi. “Dari target PBBKB Sulsel tahun 2017 sebesar Rp 546 miliar, hingga triwulan III 2017 Pertamina menjadi kontributor pajak terbesar dibandingkan perusahaan lainnya, yakni 26% dari target PBBKB kami,” ujarnya dalam acara Rekonsilisasi & Konsolidasi PBBKB TW III 2017, pada 22–24 Februari 2018, di Surabaya .•MOR VII

Share this post