Pertagas Boyong Lima Penghargaan ISDA Award

JAKARTA – Bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta, PT Pertamina Gas (Pertagas) memboyong beberapa penghargaan bergengsi di ajang ISDA (Indonesia Sustainable Development Award) 2018, pada (6/9/2018). "Tiga penghargaan kategori gold dan dua silver berhasil diraih Pertagas," ujar Ahmad Herry Syarifudin, Direktur Operasi Pertagas.

Penghargaan ISDA diberikan kepada perusahaan atau lembaga non-pemerintahan yang dinilai berperan dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainabilty Development Goals) melalui aktivitas dalam pemenuhan tanggung jawab sosial organisasinya masing-masing, sesuai dengan pedoman yang dituangkan dalam ISO 26001 : 2013.

Tahun ini,  Pertagas mengajukan lima program unggulan dari empat area operasi Pertagas yaitu Southern Sumatera Area (SSA), Western Java Area (WJA), Eastern Java Area (EJA) dan Kalimantan Area (KAL).

Penghargaan Gold disabet area SSA pada kategori bidang kesetaraan gender melalui program Toga Mandiri Gunung Ibul di kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Sementara area EJA diganjar Gold dalam bidang partisipasi pemberdayaan laut dan pesisir melalui program Desa Rumput Laut di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun area KAL membawa pulang penghargaan Gold untuk bidang penganggulan kelaparan melalui program Pesantren Mandiri di Kutai Timur, Kota Bontang. 

Sedangkan dua penghargaan Silver diberikan kepada WJA dan KAL masing-masing untuk program sanitasi melalui pembangunan sumber air bersih di Desa Babelan, Kabupaten Bekasi serta di bidang penganggulan kelaparan lainnya melalui program Pesantren Mandiri, di Kabupaten Kutai Timur.

“Penghargaan ini bisa menjadi indikator keberhasilan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang kami lakukan. Semoga apresiasi  yang kami terima dapat meningkatkan citra perusahaan dan menambah hubungan erat dengan stakeholders di sekitar area operasi kami,” lanjut Herry. 

Menurut Herry, penghargaan bukan tujuan akhir bagi Pertagas. "Yang terpenting, Pertagas sebagai bagian dari masyarakat mampu memberikan kontribusi kepada para stakeholder, sehingga terjadi simbiosis mutualisme yang nantinya akan saling menguntungkan semua pihak,”  pungkas Herry.•PERTAGAS

Share this post