Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mempresentasikan kegiatan CSR Pertamina terkait Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Tahun 2022, pada Rabu (14/12/2022) di Gedung B KLHK, Jakarta.

Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, Pertamina Berkontribusi Turunkan Emisi Karbon

JAKARTA -- Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan energi bagi Negeri. Pertamina berkomitmen selalu siap menjaga ketahanan energi nasional dalam berbagai situasi dan kondisi, termasuk dalam proses transformasi yang dilakukan Perusahaan.

Pada tahun 2021, Pertamina melakukan transformasi dan restukturisasi pembentukan Holding-Subholding untuk mendukung aspirasi pemegang saham, menjadi perusahaan global energi terdepan dengan nilai pasar US$100 miliar. Dengan visi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia serta misi menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi.

Guna mewujudkan hal tersebut,dalam proses bisnisnya saat ini selain berkecimpung di bisnis oil and gas. Pertamina juga memberikan perhatian penuh pada pengembangan energi terbarukan. Hal tersebut diwujudkan dengan 14,5 persen strategi investasi di Green Business.

Hal tersebut disampaikan direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam kegiatan Presentasi Green Leadership, Kandidat Proper Emas Tahun 2022. Bertempat di Gedung KLHK, Jakarta Timur, pada (14/12/2022).

Dalam kesempatan ini Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati didampingi oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S. Poerwadi beserta jajaran Direksi Subholding Pertamina, VP HSSE PSRM Suripno, VP Investor Relation Juferson Mangempis dan manajemen terkait.

Presentasi disampaikan kepada jajaran dewan PROPER, di antaranya Ketua Dewan PROPER Sudharto P Hadi, Dirjen pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan (PPKL-KLHK) Sigit Reliantoro. Ahli Lingkungan Internasional Djismun Kasri. Suahartini Hadad (Pemerhati, aktivis sosial, kesetaraan gender, ibu & anak, juga kesehatan). Agnes Aristiorini, Wartawan Senior Kompas, Darwina Widjayanti (Ketua Yayasan Pembangunan, Berkelanjutan, Pemerhati dan aktivis sosial, pendidikan, ibu & anak) dan Agus Pambogio Pemerhati energi, transportasi dan kesehatan (stunting).

Dalam kesempatan ini Nicke juga menjelaskan dalam proses transisi energi menuju ke pengembangan energi baru dan terbarukan, Pertamina melakukan berbagai pengembangan di  berbagai aspek.

Pertamina melakukan pengembangan di aspek Bioenergy, Geothermal, Hydrogen, EV Battery & ESS, Gasification, NRE, Circular Carbon Economy, Green Refinery. Electric Power : Geothermal, Solar Powe. Mobility : Biofuel, EV Charging & swapping, Others : Coal to DME, Hydrogen, Natural Based Solutions, CCUS/CCS.

"Selain menghadirkan pengembangan energi baru terbarukan Pertamina juga memiliki program pengembangan energi baru terbarukan yang melibatkan langsung masyarakat dengan program  Community Engagement melalui Desa Energi Berdikari Pertamina, Hutan Pertamina, Sampah Kita, dan program Kampung Iklim Tahun 2022," ujar Nicke.

Nicke menambahkan, implementasi sustainability diintegrasikan dan dipantau oleh Pertamina (holding), untuk diimplementasikan di seluruh Pertamina Group. Pertamina juga telah meraih sejumlah pencapaian dalam aspek sustainability.

"Seluruh Subholding berkontribusi dalam program sustainability dan pencapaian ESG Score menjadi KPI dari setiap Subholding. Pertamina juga telah meraih sejumlah pencapaian dalam sustainability dalam kancah domestik Pertamina, di antaranya meraih 23 PROPER emas pada tahun 2021. Sedangkan dalam kancah Internasional Pertamina mendapatkan skor 22.1 dalam ESG Score ranking ke-2 Global dalam Sub Industri Oil & Gas dari Sustainalytics. Goal kami adalah Pertamina harus menjadi perusahaan yang enviromental friendly, socially responsible,dan good governance. Ketiga ESG Framework ini menjadi acuan bagi kami dalam menjalankan aktivitas operasi. Sampai dengan Tahun 2021, Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 29%," tambah Nicke.

Nicke juga menggarisbawahi bahwa PROPER sangat penting bagi Pertamina,untuk semakin memotivasi perusahaan, agar melakukan transisi ke energi bersih yang sustainable.

"Dengan keikutsertaan kami dalam PROPER dan berhasilnya kami meraih PROPER, merupakan suatu bukti jika bisnis kami sudah fit dengan Future Energy Challenge. Karena itulah, PROPER sangat penting karena dapat lebih meyakinkan kami semua dan memotivasi Pertamina Group maupun perusahaan lainnya di Indonesia bahwa saat ini, kami harus melakukan transformasi ke arah sustainable energy yang lebih bersih.

Hal ini juga sejalan dengan kebijakan keberlanjutan Pertamina,untuk  menjadi perusahaan energi global yang terkemuka, bereputasi baik, ramah lingkungan, memiliki tanggung jawab sosial perusahaan,serta tata kelola perusahaan yang baik," jelas Nicke.

Dalam kesempatan ini Ketua Dewan PROPER Sudharto P Hadi menyampaikan apresiasi atas banyaknya kandidat PROPER emas dari Pertamina Group.

"Mekanisme penetapan kandidat Proper emas melalui dua tahapan, yang pertama sudah dilalui oleh Perusahaan Subholding sekarang dilanjutkan dengan presentasi dari para CEO. Selamat kepada Pertamina atas banyaknya Subholding Pertamina yang masuk sebagai kandidat PROPER Emas," ungkapnya.

Terdapat 58 kandidat dari Pertamina Group terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Kategori sektor Industri Migas LNG/LPG. kategori Migas UP, kategori Migas Distribusi, dan kategori PLTP.

Strategi keberlanjutan Pertamina dijabarkan pada 10 Sustainability Focus dimana masing-masing fokus pembangunan berkelanjutan dan memiliki target panjang yaitu addressing climate change, reducing environment footprint, protecting biodiversity, health and safety, prevention and major accident, employee recruiting developement and retention, innovation and research, community engagement and impact, cyber security, dan corporate ethics.

Untuk mencapai 10 fokus keberlanjutan Pertamina,ditetapkan 16 Inisiatif yang align dengan future-Fit Framework diantaranya net zero roadmap, decarbonization, systemize biodiversity program, Deliver NRE Capacity Commitment (RJPP), reducing environmental footprint, enhancement of health & safety aspect, process safety management,promoting human rights, Sustainability focused research & Innovation, Improve Accessibility to energy for the community, Cyber Security structure and culture, enhanced GCG management system, ESG Operating model, evaluate & implement ESG Financing, ESG Communication & Engagement, dan Blue Carbon Initiatives.*RIN

Share this post