Sejumlah Pekerja Elnusa mengikuti kegiatan Management Walktrough untuk memastikan keselamatan para pekerja di TBBM Pulau Laut Elnusa Petrofin yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (3/9/2021). (Foto: Dok. Elnusa)

Pastikan Keselamatan Kerja, Manajemen Elnusa lakukan Virtual MWT di TBBM Pulau Laut

JAKARTA - Elnusa kembali menggelar Management Walkthrough untuk memastikan keselamatan pekerja di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pulau Laut Elnusa Petrofin pada Jumat 3 September 2021. Masih dalam situasi pandemi, acara digelar secara virtual dan seluruh manajemen memastikan seluruh kegiatan operasi berjalan dengan baik dan lancar.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir, dan dihadiri oleh VP of Engineering Center & Quality Management Elnusa Ferdiansyah, GM of GDA Land & Processing Agus Iskandarsyah, SM of Corporate Relation Elnusa Martin Soegiarto, VP of HSSE Elnusa Ramon Arias Pili, Corporate Secretary Elnusa Ari Wijaya serta jajaran manajemen Elnusa lainnya.

Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir dalam arahannya menyampaikan, TBBM Pulau Laut merupakah salah satu aset yang menjadi Trend & Growth di kalangan Elnusa Petrofin. Hal ini menjadi suatu kesempatan dan exposure bagi seluruh pekerja yang terlibat karena dapat mengelola aset dan sarana yang terbilang canggih. Selain itu, Ali juga menghimbau seluruh pekerja untuk meningkatkan awareness terhadap unsafe act, unsafe condition, serta nearmiss yang terjadi di lingkungan TBBM.

“Tidak lelah saya mengingatkan pentingnya HSSE Golden Rules yaitu, Patuh, Intervensi, dan Peduli. 3 hal ini merupakan kunci sukses untuk mengurangi potensi bahaya dalam pekerjaan yang berisiko tinggi ini. Semoga operasional di TBBM Pulau Laut dapat berjalan dengan record HSSE yang baik, dan Elnusa Petrofin dapat terus dipercaya dalam pengembangan aset TBBM kedepannya,” ujar Ali.

Dalam kesempatan yang sama, Arya Pinandita selaku penanggung jawab lokasi memaparkan Overview dan Top Risk Asessment di TBBM Pulau Laut, menyampaikan “Elnusa petrofin telah dipercaya sebagai pengelola TBBM Pulau Laut sejak 2015. Terdapat 56 pekerja dan hampir 90% nya adalah pemberdayaan warga lokal. Sementara untuk Top Risk Assessment, terdapat 5 hal yang menjadi poin utama antara lain pencemaran lingkungan, kebakaran, pencurian, jatuh ke laut, serta demo pekerja. Berbagai langkah preventif telah kami sosialisasikan dan implementasikan selama pelaksanaan proyek,” jelas Arya.

Diharapkan, setelah kegiatan Virtual MWT ini, akan semakin memberi dampak yang positif bagi kemajuan perusahaan dengan adanya verifikasi keadaan di lapangan oleh manajemen. Terakhir, jajaran manajemen memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk kemajuan dan optimalisasi TBBM ke depan yang diharapkan semakin berkontribusi pada pemenuhan energi untuk negeri. *ELSA

Share this post