Pasokan BBM ke Karimun Jawa Terkendali Walau Ada Gelombang Tinggi di Laut Jawa

SEMARANG – Sesuai Komitmennya untuk mendistribusikan energi ke seluruh pelosok negeri, PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV area Jateng & DIY memastikan pengiriman BBM ke Karimunjawa pada hari ini telah terdistribusikan secara lancar dan terkendali.

Kapal Self Propeller Oil Barge (SPOB) Salim yang mengangkut BBM jenis Pertalite, Biosolar dan Dexlite bertolak ke Pelabuhan Karimun Jawa sejak pukul 18.30 kemarin (3/1/2019) dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan telah bersandar di pelabuhan Karimun Jawa sekitar pukul 13.30 (4/1/2019).

Unit Manager Communication & CSR MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan, Kapal SPOB Salim yang ditugaskan Pertamina untuk mengangkut BBM telah siap mengirim BBM sejak Rabu, (2/1/2019). Namun karena kondisi cuaca yang tidak mendukung disertai dengan gelombang tinggi di Laut Jawa, pihak otoritas pelabuhan mengeluarkan larangan melaut, baik dari Semarang maupun dari Jepara menuju Karimun Jawa. Setelah mendapat laporan BMKG yang menginformasikan adanya penurunan tinggi gelombang, maka pada Kamis kemarin SPOB Salim mendapat ijin berlayar pukul 13.30 WIB. 

Selama menunggu proses pengiriman BBM ke Karimun Jawa, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatan Karimun Jawa untuk menyebar distribusi BBM hingga ke tingkat pengecer untuk memenuhi kebutuhan warga di Karimun Jawa. “Hasil koordinasi dengan Camat Karimun Jawa pada Kamis pagi kemarin, stok BBM yang telah disebar di pengecer dan dapat bertahan untuk 3-4 hari," ungkap Andar.

Pertamina memprediksikan konsumsi harian di Karimun Jawa mengalami penurunan hingga 60% karena adanya penurunan aktivitas pariwisata dan kegiatan melaut para nelayan di Karimun Jawa sehubungan dengan gelombang tinggi di pulau tersebut.  

Andar menambahkan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk menyalurkan energi berkeadilan dan untuk meningkatkan kehandalan stock BBM, Pertamina telah menambah kapasitas tangki timbun di Karimun Jawa, yang semula kapasitas 80KL menjadi 135 KL “Jumlah KL yang dapat disimpan di Karimun Jawa setara dengan lebih dari 50% rata-rata kebutuhan BBM di Karimun Jawa” ungkap Andar. 

Andar juga mengimbau kepada masyarakat Karimun Jawa untuk lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar sambil menunggu pengiriman BBM dari Pertamina. 

“Kami harap masyarakat tidak melakukan panic buying, karena Pertamina selalu mengupayakan pengiriman BBM dan BBK ke Karimunjawa,” tutup Andar.*MOR IV

Share this post