Menularkan Semangat Positif ala Kang Yoto

JAKARTA – Kabupaten Bojonegoro dahulu dikenal sebagai salah satu daerah miskin yang ada di pulau Jawa. Tidak hanya itu, kondisi infrastuktur yang buruk juga semakin memperburuk citra daerah dengan  luas wilayah sebesar 2.384,02 km2 ini.

Namun, hal itu berubah 360 derajat semenjak tampuk kekuasaan Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro berada di tangan sang Bupati terpilih Drs. Suyoto, M.Si untuk medio 2008 hingga 2013. Di periode pertama kepemimpinannya, Kang Yoto, sapaan akrab Suyoto, menghadirkan berbagai macam inovasi untuk memajukan daerah yang ia pimpin kearah positif serta mengubah image Kabupaten Bojonegoro menjadi jauh lebih baik lagi.

Bahkan, Kabupaten Bojonegoro terpilih mewakili Indonesia sebagai daerah percontohan yang baik di ajang "Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Pilot Program" atau disebut juga Percontohan Pemerintahan Daerah Terbuka. Dari berbagai pencapaian tadi, maka tak heran jika masyarakat kembali memilihnya untuk memimpin Kabupaten Bojonegoro periode kedua tahun  2013-2018.

Di hadapan insan Pertamina, melalui acara talk show bertajuk  Leader Forum Biweekly : Leaders Insight dengan Bupati Bojonegoro Drs. Suyoto, M.Si, yang dipandu VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, pria yang hobi berkendara dengan sepeda motor trail ini blak-blakan soal rahasia yang ia gunakan sehingga dirinya sangat dicintai oleh warga Kabupaten Bojonegoro. Kang Yoto tak menampik bukan perkara mudah menyandang jabatan sebagai Kepala Daerah. Di awal menjabat, dirinya mengaku menemui banyak kendala dalam memimpin jalannya roda pemerintah, baik yang bersumber dari internal jajarannya maupun eksternal.

Namun, seiring berjalannya waktu, pria kelahiran  Bojonegoro, Jawa Timur, 17 Februari 1965 ini menemukan cara pendekatan yang dinilai cukup efektif untuk meraih simpati warganya. Menurutnya, sebelum menerapkan berbagai kebijakan kepada warganya, seorang pemimpin harus pandai berkaca diri. Hal itu lantaran pemimpin merupakan contoh dan panutan bagi para pengikutnya. Apabila pemimpin itu memberikan contoh yang baik, maka secara otomatis masyarakat juga akan mengikuti kebaikan yang dilakukan pemimpinnya, begitupun sebaliknya.

Tidak hanya itu, Suyoto juga mengedepankan pola kepemimpinan sejalan dengan apa yang sering digaungkan Direktur Utama Pertamina Massa Manik, yakni konsep Jujur, Tulus dan Amanah. Dengan mengedepankan prinsip ini, sistem pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro berjalan dengan baik, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Suyoto dan jajarannya pun terus meningkat. Bahkan tak sedikit warga yang secara ikhlas menyerahkan aset berharga seperti tanah yang dimilikinya kepada pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk dapat digunakan sebagai sarana umum.

“Salah satu prinsip yang kita anut adalah, people problem is government problem. Misalnya kalau ada orang mengeluh jalan rusak, birokrat akan  mengatakan sudah saya usulkan sudah kita koordinasikan, that official problem,  not people problem. Maka saya paksa birokrasi saya berpikir people problem is government problem. Cara saya adalah mengajak bertemu dengan seluruh stakeholder kemudian kita taruh semua masalah kita di depan meja, apa kontribusi kita masing-masing. Inilah transformasi from Ego to Eco,” terangnya saat berada di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2017).

Tidak hanya sebatas itu, Kang Yoto juga menerapkan pola pendekatan lain, seperti kerap melakukan pertemuan dengan masyarakat hingga melalui budaya khas setempat. Suyoto juga secara terang-terangan membagikan nomor ponsel miliknya kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat melaporkan secara langsung mengenai keluhan apa saja yang dihadapi.

“Saya menerapkan teori ‘gedabrus’, yakni mengubah kepentingan dari kepentingan kita menjadi kepentingan bersama. (Konsepnya adalah) Pertama padu atau debat, kemudian gedabrus atau duduk bareng ngobrol ngalor ngidul, kongko atau rundingan. Kalau berhasil masuk tahap selanjutnya, yaitu rapat satu visi satu semangat untuk cari solusi keluar dari masalah. Itu cara saya memerintah di Bojonegoro,” beber pria yang juga pandai menciptakan lagu tersebut.*SEPTIAN/FT.TRISNO

Share this post