Menteri BUMN Pantau Penanganan Anjungan Lepas Pantai YYA

 

KARAWANG –  Dalam rangka mengetahui situasi terkini terkait upaya penanganan peristiwa di anjungan lepas pantai YYA yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ), Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati  melakukan pemantauan dari udara dengan menggunakan helicopter milik PT Pelita Air Service dan turun langsung ke salah satu wilayah terdampak di pesisir pantai Cemarajaya, Karawang, pada Kamis (22/8).

Pada kesempatan ini, Rini didampingi oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Surveim dan Konsultan Kementerian BUMN yang juga merangkap sebagai Komisaris Pertamina Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid, Direktur Utama PHE ONWJ Meidawati, Direktur Utama Patra Niaga Nina Sulistyowati,  Kasdim 0604/Karawang Mayor Inf Tatang Basujata,  dan Vice President Communication Fajriyah Usman. 

Setibanya di Balai Desa Cemarajaya, Rini Soemarno beserta rombongan bergegas menyusuri Pantai Cemarajaya untuk melihat secara langsung proses penanganan oil spill di pesisir pantai. Rini  juga berbincang dengan para relawan yang terdiri dari anggota TNI/Polri dan masyarakat sekitar yang ikut membantu proses pembersihan dari sisa-sisa ceceran minyak.

“Saya pantau penanganan di offshore maupun di shore line sudah dilakukan dengan baik. Di sekeliling anjungan YYA sudah  dipasangi oil boom sehingga ceceran minyak tertahan oleh oil boom tersebut. Namun saya lihat masih ada sedikit ceceran minyak yang terlepas sehingga tertiup angin dan mencapai pantai.  Karena itu, saya minta pemantauan dua hari sekali tidak hanya dilakukan dengan menggunakan drone tapi juga menggunakan helicopter sehingga bisa terdeteksi ceceran minyak yang terlepas tersebut,” ujarnya.

 

Rini juga mengapresiasi upaya Pertamina yang langsung bergerak cepat menangani kejadian ini ditambah masyarakat pesisir pantai utara Karawang  yang terdampak juga kondusif.  

“Saya senang melihat semua pihak bahu membahu mengatasi musibah ini. Pertamina serta relawan yang berasal dari TNI/Polri dan masyarakat sangat kondusif,” imbuhnya.

Rini juga meminta seluruh pihak untuk tidak ragu dengan komitmen Pertamina yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini. “Pertamina sudah berupaya maksimal. Upaya menutup kebocoran sumur  terus diupayakan dengan melibatkan para ahli yang berasal dari dalam dan luar negeri, termasuk ahli dari Boot & Coots yang berhasil mengatasi masalah di Gulf Mexico. Memang akan memakan waktu karena kita harus presisi menutup sumur tersebut. Diperkirakan September ini sudah bisa tertutup. Dari 9.000 feet yang kita tuju, sekarang posisi sudah di 6.600 feet,” ungkapnya.

Selain melakukan tinjauan lapangan, Rini secara simbolis juga menyerahkan bantuan CSR berupa sarana dan prasana sekolah kepada empat Sekolah Dasar, yaitu SDN 1 Cemarajaya, SDN 2 Cemarajaya, SDN 3 Cemarajaya, dan SDN 1 Sungai Buntu. 

Tak sampai di situ, Rini juga melihat langsung posko kesehatan Pertamina di Balai Desa Cemarajaya yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar maupun para relawan pembersih pantai. Pada kesempatan itu, Rini sempat berdialog dengan salah satu relawan yang sedang melakukan daily check up.•RO/AS/PW

Share this post