Pemilik Getuk Nyelekitho Bariyah melakukan proses pembuatan getuk di Jalan Wahidin, Sidakaya, Cilacap pada Kamis (27/5/2021). (Foto: Dok. Pertamina RU IV)

Mengenal Getuk Nylekitho Cilacap Kuliner Khas Pedesaan

CILACAP – Getuk merupakan makanan khas Indonesia dari olahan singkong yang saat ini mulai jarang  ditemui. Lantaran pedagang getuk yang semakin berkurang jumlahnya. Keberadaan Getuk Nylekitho di Jalan Wahidin, Gang Buntu, Keluarahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan menjadi surga tersendiri bagi pecinta makanan tradisional.

Pada tahun 2018, Bariyah memutuskan untuk melanjutkan usaha getuk dari sang nenek. “Saya meneruskan usaha Mbah Sawinem, nenek saya sejak 1980. Eman-eman (sayang) kalau tidak dilanjutkan karena sudah banyak pelanggannya,” ujar Bariyah pengusaha getuk singkong merk ‘Nylekitho’ dalam rilis yang diterima Energia News pada Kamis 27 Mei 2021.

Ia memilih produk getuk tumbuk berbahan dasar singkong yang dipatenkan dengan merk khas jajanan Banyumas, ‘Nylekitho’. “Saya buat kemasan dan label yang menarik, sehingga merasa lebih optimis dan percaya diri. Untuk menjaga rasa, produksi getuk tetap dilakukan manual,” tegasnya.

Bariyah menjelaskan bahwa getuknya memiliki cita rasa khas pedesaan yang menjadi daya tarik para konsumen.  Getuk tumbuk Nylekitho kini sudah dikenal di kalangan pecinta jajanan tradisional. Pesanan juga datang dari instansi, untuk rapat, arisan maupun hajatan.

Saat ini Suwaryan dan Bariyah telah menjadi mitra binaan Pertamina Kilang Cilacap dan memiliki 5 orang pekerja dengan upah harian, ditambah tenaga pemasaran. Diakui Waryan, awal pandemi Covid-19 pada Februari 2020, sempat memukul usaha mereka. "Alhamdulillah, berkat program kemitraan Pertamina kami merasa sangat terbantu,” ucapnya.

Sejak menjadi mitra Pertamina, Waryan mengakui mendapat banyak pelatihan tentang strategi pemasaran, terutama pemasaran di saat pandemi dan cara mengenali karakteristik pelanggan. Dampaknya omzet getuk Nylekitho meningkat tajam. “Sekarang omzet kami mencapai 30 hingga 40 jutaan dari yang semula hanya 4 jutaan per bulan,” ucapnya bersyukur.

Waryan terus melakukan inovasi dengan mengembangkan varian produk dan penyajian agar bisa memenuhi keinginan pelanggan. “Berkat dukungan Pertamina pula kami bisa membuat inovasi pengemasan sesuai tren dengan teknik marketing media sosial. Selain itu kami juga menerapkan sistem titip jual ke beberapa kantin atau toko makanan di Cilacap,” katanya.

Hatim Ilwan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Kilang Cilacap memastikan, setiap mitra binaan Pertamina mendapatkan perhatian dan pendampingan penuh dari perusahaan. "Kewajiban kami tidak hanya memberikan stimulus dalam hal pendanaan tapi juga memberikan pelatihan hingga para mitra kami dapat berkembang dan InsyaAllah sampai sukses," tutupnya. *RU IV/IN

Share this post