Manajemen RU VI Komit Anti Narkoba

BALONGAN - Refinery Unit (RU) VI Balongan menyelenggara­kan gerak­­an anti narkoba untuk melindungi pekerja Pertamina dan keluarga terhadap bahaya yang bisa ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkoba, pada Senin (4/12/2017). Acara yang diadakan di Gedung Pertemuan Patra Ayu, perumahan Bumi Patra, Indramayu tersebut dihadiri General Manager RU VI Joko Widi Wijayanto, Tim Manajemen, para section head, serta Ketua SPPBB Tri Wahyudi. Pada acara tersebut juga dilakukan penandatangan komit­men Pertamina Anti Narkoba.

Dalam komitmen itu disebutkan, perusahaan menjalankan program penang­gulang­an NAP­­ZA di lingkungan Perta­mina sesuai kai­dah ILO (Inter­­national Labour Organization), Kepmenaker­trans No.68 Tahun 2004, Permenaker­trans No.11 Tahun 2005, dan peraturan Perundang-undangan lain­­nya termasuk meng­hindari diskriminasi dan menjaga kerahasiaan hasil test/pemeriksaan seseorang. Perusahaan juga menjamin lingkungan kerja yang aman, sehat dan terhindar dari risiko penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

General Manager RU VI Balongan Joko Widi Wijayanto mendukung penuh kegiatan ini. Ia menegaskan, gerakan anti narkoba sangat penting guna mendukung efektivitas kerja dan kualitas sumber daya manusia di RU VI. “Kita harus pastikan di lingkungan kerja kita tidak ada penggunaan peredaran NAPZA dan sejenisnya,” tegas GM.
Joko berharap, dengan adanya komitmen anti narkoba di RU VI Balongan ini seluruh pekerja bisa terhindar dari bahaya narkoba.

Pertamina Hospital Balongan yang menjadi pelaksana kegiatan ini menggandeng Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta sebagai narasumber talkshow yang membahas tentang penanggulangan NAPZA di tempat kerja, serta fasilitator dalam pemeriksaan urin yang diikuti seluruh tim manajemen, dan section head, dan Ketua SPPBB.

Sementara itu, Dr. Dyah Purwaning Rahayu, MM, SP.OK dari RSKO dalam presentasinya menyampaikan saat ini Indonesia darurat narkoba. “Setiap harinya ada 50 orang meninggal akibat narkoba.  Sedangkan pengguna narkoba di Indonesia 70% adalah pekerja, 22% pelajar dan mahasiswa, serta 8% pengangguran,” ungkapnya.•RU VI

Share this post