Inilah Cara Lebah Berinovasi

Inilah Cara Lebah Berinovasi

Inovasi _lebahEngkau masih anak sekolah… satu SMA… Belum tepat waktu, tuk begitu… begini…

Itulah penggalan lirik lagu milik Chrisye sebagai  penanda tim PKM Lebah menampilkan karya terbaiknya pada sharing knowledge di gelaran Forum Presentasi Continous Improvement Program (CIP) Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat 2013 di Gedung Utama Pertamina, Rabu (25/9).

 

Kreatifitas mereka seakan tidak berhenti sampai disitu. Di hadapan para juri dan audiens, sesi itu ‘disulap’ dalam bentuk acara kuis cerdas cermat. Dengan mengenakan model seragam sekolah hitam dan putih dengan rompi rajutan, menambah kesan ‘anak sekolah’.

 

Selain teknik presentasi yang dikemas menarik, inovasi yang dikemukakan juga tampak ringan dan jelas. Maka tak heran, hal itu pula yang membawa mereka pada peringkat 1 kategori PKM Terbaik, di ajang Forum Presentasi Continous Improvement Program (CIP) Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat 2013.

 

Teknik presentasi tersebut, diakui Ketua PKM Lebah, Hary Kuswanto dilakukan agar lebih menarik. Alasannya, kalau presentasi dilakukan satu arah maka audiens yang memperhatikan pun cenderung mengantuk. “Biar semua mata tertuju sekaligus memiliki daya tarik tersendiri,” katanya sedikit terkekeh.

 

Hary mengaku proses latihan yang dilakukan selama 3 bulan ini bukan tanpa kendala. Hal itu, dikarenakan dari 8 anggota PKM Lebah yang terlibat didasari fungsi-fungsi yang berbeda, yakni Direktorat Keuangan, HR, dan Bagian Umum. “Untuk menutupi kekurangan itu, akhirnya kami saling bertukar pikiran melalui email,” imbuhnya.

 

Melalui presentasinya berjudul “Mempermudah Pencarian Data atau Doku­men Dalam Menghadapi Pemeriksaan PPh 21 Pe­kerja di PT Pertamina”, Tim PKM Lebah mencoba menyuguhkan solusi pencarian data atau dokumen dalam menghadapi pemeriksaan PPh 21 Pekerja. Belakangan, menurutnya hal itu cukup menyulitkannya ketika pembayaran dilakukan secara desentralisasi hingga melibatkan banyak pekerja.

 

Ia menilai, dengan cara mengubah kebijakan pemba­yaran dari desentralisasi menjadi sentralisasi, hal tersebut akan berjalan efektif. Sedangkan untuk pencarian data dan dokumen, pihaknya menggunakan aplikasi berbentuk website. “Selama ini kami kirim via email ke seluruh pekerja atau PIC terkait. Kemudian mereka ambil via email dan itu akan terjadi kesulitan ketika ada pergantian PIC atau terjadi rotasi,” papar Hary Kuswanto yang juga memperoleh peringkat 1 kategori Suggestion System (SS) Terbaik.

 

Dipenuhi rasa optimis, dirinya mengaku dengan adanya aplikasi ini, siapa pun akan mendapat data dan dokumen yang diinginkan. Meski baru diterapkan di Kantor Pusat, dirinya berharap aplikasi ini bisa diterapkan di anak perusahaan maupun merambah ke instansi lain.•EGHA

Share this post