HSSE Harus Jadi Beyond Culture Pertamina

JAKARTA - Pertamina menyelenggarakan Apresiasi Health Safety Security Environment (HSSE) dan pembukaan bulan K3 tahun 2018 di Lantai M, Kantor Pusat Pertamina (11/01/2018). Acara dihadiri Massa Manik selaku Direktur Utama Pertamina beserta jajaran direksi lainnya.

Dalam kesempatan ini, Pertamina memberikan apresiasi berupa penghargaan Patra Adikiria Bhumi Utama kepada individu, unit operasi, serta anak perusahaan yang dinilai memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan dan pencapaian HSSE Pertamina. Hal tersebut sebagai bagian dari reward dan consequences untuk meningkatkan budaya HSSE.

Penghargaan aspek HSSE didasari oleh penilaian terhadap upaya implementasi HSSE Management System serta hasil yang dicapai pada tahun berjalan. Penjurian dimulai pada Oktober 2017 sampai 10 Desember 2017.

Massa Manik menyampaikan, “Pekerja, pemegang saham, seluruh stakeholder Pertamina harus berkomitmen menjadikan aspek HSEE sebagai bagian integral untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia. Dengan komitmen tersebut, ke depannya kita berharap akan lebih banyak perubahan dalam praktik HSSE kita menjadi lebih baik. Salah satunya penerapan reward dan concequences yang mulai berlaku per 1 Januari 2018. Nantinya tidak akan ada lagi toleransi terhadap tindakan yang akan mengancam keamanan dan keselamatan perusahaan maupun pekerjanya."

Ia menegaskan, pekerja, mitra kerja, hingga penyedia barang dan jasa untuk berpartisipasi dalam implementasi HSSE dengan baik dan benar. "Untuk memulai HSSE sebagai beyond culture tersebut kita harus memulai dari diri sendiri dan mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari termasuk di luar perusahaan kepada masyarakat, lingkungan dan keluarga. Ini makna sejati dari HSSE beyond culture," imbuh Massa Manik.

Sementara itu, SVP HSSE Pertamina Lelin Aprianto memaparkan lima ciri-ciri HSSE kelas dunia. "Pertama harus memiliki kepemimpinan. Manajemen di Pertamina harus bisa memimpin dengan memberikan contoh demi mendorong keterlibatan karyawan. Kedua, pendekatan sistem integrasi dimana Pertamina dapat mengintegrasikan proses HSEE dalam setiap fungsi dan struktur bisnis. Ketiga, pengukuran kinerja. Seluruh indikator termasuk legging dan leading digunakan sebagai dasar melakukan perbaikan berkelanjutan sistem manajemen. Keempat, penyelarasan HSSE pada inisiatif utama organisasi. Terakhir, memperluas upaya HSSE tidak hanya pada komunitas dan saat jam kerja namun juga saat di luar perusahaan,"jelasnya.

Karena itu, ia mengingatkan agar upaya perbaikan HSSE sebagai beyond culture akan terus menerus dilakukan. "Dengan demikian akan melekat ke dalam sanubari insan Pertamina dan menjadi katalisator dalam upaya pencapaian target zero fatality serta mendukung upaya menuju world class company," tutup Lelin.*INDAH/ft. TRISNO

Share this post