Hadapi Tantangan Bisnis, Pengelolaan SDM Pertamina Harus Dioptimalkan

JAKARTA -- Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina mengadakan kegiatan Pemaparan Kondisi Keuangan dan Strategi Bisnis 2019, di Lantai Mezzanine Gedung Utama, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada (1/11/2018). Acara tersebut dibuka oleh Direktur SDM Koeshartanto. 

"Saat ini zaman sudah berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Pertamina. Untuk menghadapi hal tersebut kita memerlukan strategi baru dalam bisnis. If you want something new, you have to stop doing something old," ujarnya. 

Menurutnya, strategi merupakan leadership of the future yang harus dijalankan dengan tujuan mencapai sustainability perusahaan. Strategi tersebut dapat berhasil jika diimbangi dengan kompetensi SDM yang dimiliki. 

Hal senada disampaikan Senior Vice President Corporate Finance Pertamina Narendra Wijayanto yang memaparkan kondisi keuangan perusahaan. "Tahun 2018 adalah tahun penuh dengan tantangan, sehingga diharapkan agar semua fungsi dapat memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Senior Vice President Corporate Strategic Planning & Development Daniel S. Purba berharap Direktorat SDM bisa menyiapkan SDM yang berkompeten untuk menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengimplementasikan strategi pengembangan infrastruktur gas yang terintegrasi, mengembangkan bisnis LNG, hingga pengembangan bisnis listrik melalui konsep Independent Power Plant (IPP).

Senior Vice President Upstream Strategic Planning & Optimization Evaluation Meidawati pun menegaskan hal yang sama. “Pertamina mengelola blok terminasi dalam upaya keberlangsungan bisnis hulu dan ketahanan energi Indonesia. Tercatat ada tujuh blok terminasi yang mulai dikelola Pertamina sepanjang tahun 2018. Selain upaya peningkatan produksi dan cadangan, alih kelola berdampak pada penambahan pekerja yang secara spesifik perlu dikelola oleh Direktorat SDM,” tukas Meidawati.

Di bisnis marketing, Pertamina perlu melakukan optimalisasi industri hilir, pengembangan infrastruktur supply & distribution yang terintegrasi, mengoptimalkan kapasitas infrastruktur storage, program peningkatan loyalitas pelanggan, pengembangan bisnis SPBU & Petrokimia, hingga memasarkan produk BBM berbasis biofuel.

Dalam aspek pengolahan, strategi yang dijalankan diantaranya revamping kilang eksisting melalui program RDMP dan NGRR, mengembangkan portofolio bisnis Petrokimia, hingga mengoptimalkan peluang partnership untuk pengembangan kilang Petrokimia.

Melalui kegiatan pemaparan kondisi keuangan perusahaan dan strategi bisnisnya yang dihadiri oleh pekerja Human Capital Korporat maupun Anak Perusahan ini, diharapkan Direktorat SDM semakin optimal dalam menjalankan perannya untuk mengelola SDM yang terintegrasi dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kapabilitas pekerja, percepatan proses layanan pekerja serta pengembangan budaya inovasi yang lebih baik di masa mendatang.•RIN/AP

Share this post