CEO Insight 2018 : Pemimpin Harus Terus Belajar dan Terapkan Prinsip JTA

JAKARTA – Pengalamannya malang melintang menangani berbagai perusahaan skala nasional hingga multinasional menjadikan sosok Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Massa Manik tak perlu diragukan lagi kapabilitasnya dalam memimpin sebuah perusahaan. Bahkan, berbekal kepiawaiannya yang sangat mumpuni ditambah rekam jejak yang positif, menjadikan pria kelahiran Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara, 1 Mei 1965 dihadiahi gelar sebagai ‘Manager 1 Triliun’.

Dalam acara bertajuk ‘Monthly Leaders Forum Present CEO Insight 2018’ yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (17/1/2018), Massa Manik blak-blakan mengungkapkan rahasia keberhasilannya.

Pria lulusan Sarjana Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Magister Asian Institute of Management, Makati, Filipina ini menyatakan, salah satu kiat suksesnya adalah menerapkan analogi gelas kosong. Dirinya mengaku, setiap berada di tempat yang baru, ia selalu berusaha kembali me-refresh ilmu pengetahuan yang ia kuasai. Dengan begitu, ia seolah tak pernah berhenti untuk terus belajar, tentang seperti apa karakter dan apa saja tantangan bisnis yang digeluti ke depannya. 

“Lesson learnt-nya, jangan takut untuk membedah persoalan. Kita semua sama-sama belajar. Saya selama 9 bulan (memimpin Pertamina) ini banyak sekali belajar. Kita menilai diri kita jangan malu. Dari hal kecil kita memperbaiki segala sesuatu.  Intinya, umpamakan diri kita seperti gelas kosong, harus gelas kosong. Karena, kalau kita merasa diri kita sudah maha tahu, maha hebat, ya sudah,” tukas Massa.

Walaupun memiliki posisi penting, tidak lantas menjadikan Massa otoriter dalam menjalankan roda bisnis perusahaan yang ia pimpin. Dirinya mengaku siap menerima masukan dari para karyawan jika kebijakannya  ada yang tidak sesuai dengan kaidah peraturan. “Kita semua harus belajar, mari berdiskusi. Kalau ada yang salah, silakan (koreksi), it’s ok. Yang namanya belajar, harus bisa dikritik juga. Saya tidak pernah mengeluh. Dimanapun saya berada, saya tidak pernah ingin mengeluh. Saya hadapi semua, baik buruk, lebih kurangnya, yuk kita bangun sama-sama.,” tandasnya.

Massa juga memegang teguh prinsip jujur, tulus dan amanah yang ia praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. “Leadership itu simple, dua saja tugas pemimpin. Kalau presentasi saya selalu bilang, bagaimana kita membangun jiwa memberi. Kalau orang ingin memberi pasti dia ingin mencari. Kedua, bagaimana kita menyusun prioritas,” pungkas Massa Manik.•SEPTIAN/ft. TRISNO

Share this post