Bekerja Sama dengan Inpex, PBAS Masuk ke Australia

Bekerja Sama dengan Inpex, PBAS Masuk ke Australia

MOU_PBAS_INPEXJAKARTA - PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS), anak peru­sahaan Pertamina yang bergerak di bidang en­gineering dan services, kembali menandatangani memorandum of un­der­­standing (MoU) kerja sama dengan partnernya, kali ini  dengan Inpex. Penan­datanganan  dilakukan oleh  Direktur PBAS Nanang Untung dan Hitoshi Okawa  dari Inpex Australia. Acara penandatanganan dilakukan  di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (15/10).

 

Penandatanganan di­hadiri Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Plt. Dirut Pertamina M. Husen,  Direktur  PIMR Pertamina M. Afdal Ba­haudin, Direktur SDM Pertamina Evita M. Tagor, pimpinan Inpex Indonesia Shunichio Sugaya, dll. 

 

Nanang Untung menya­takan tujuan MoU ini untuk men-challenge  PBAS apa­kah bisa mensinergikan kom­petensi yang sudah ada  untuk dijual ke luar negeri. “Sekarang dengan adanya PBAS ini, maka Pertamina dan  PT Badak bebas untuk berbisnis untuk ke luar ne­geri,” kata Nanang.

 

Proyek yang akan digarap di Australia meliputi proyek LNG yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan budget 34 billion US$. “Ini proyek yang prestius,” kata Nanang.

 

Nanang me­nam­bahkan, ada proyek lain yang diincar. “Proyek ini menjadi  pintu ma­suk bagi PBAS ke Australia,” ungkap  Nanang. “Kita sudah pernah masuk Angola dan Mozambik, sekarang kita ke Australia. Harapan saya, kita bisa menangani proyek-proyek di sana dengan baik. ”

 

Beberapa proyek dise­butkan Nanang. Antara lain,  North West Self, Sunrise, Darwin Project. “Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan ini, Australia menjadi produsen LNG terbesar di dunia, menga­lahkan Qatar.”

 

Sementara Hitosshi Okawa, pimpinan Inpex Australia,  menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan  suatu pencapaian yang luar biasa. Langkah ini bisa menjadi langkah pertama untuk  masa depan yang lebih baik dalam kerjasama kedua belah pihak.•URIP

Share this post