Tingkatkan Transparansi, 5.518 SPBU Pertamina Terapkan Digitalisasi

 

JAKARTA - Pertamina berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Hal ini ditandai oleh peluncuran transformasi digitalisasi SPBU Pertamina secara virtual yang dilaksanakan, Selasa, 29 Desember 2020.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan sesuai dengan arahan Perpres 191 tahun 2014, Pertamina harus melaksanakan pencatatan jenis BBM tertentu. Sebagai tindak lanjut aturan tersebut, Pertamina menyusun untuk membangun sistem pencatatan elektronik digital di SPBU yang dapat mengidentifikasi penggunaan dan volume penyalurannya di ujung nozzle melalui transformasi digitalisasi SPBU.

“Dengan melakukan digitalisasi Pertamina, penyaluran BBM kepada masyarakat dapat lebih efektif dan efisien. Program ini merupakan salah satu solusi jitu untuk menjaga jaminan pasokan BBM di seluruh wilayah nusantara dan menjaga ketepatan pasokan bersubsidi semakin ketat,” ujarnya.

Arifin menegaskan, transformasi digitalisasi SPBU ini juga akan mempermudah pemesanan, pengisian dari depot BBM, transaksi keuangan, serta manajemen operasional di SPBU, termasuk untuk perluasan transaksi nontunai dan meminimalkan kecurangan, seperti kesalahan pengisian BBM.

“Semoga digitalisasi ini tidak berhenti pada SPBU, namun juga dapat dikembangkan di seluruh sektor bisnis Pertamina,” tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, hingga akhir tahun ini 5.518 SPBU regular milik pertamina dan 77.000 nozzle sudah menerapkan sistem digitalisasi. Hal ini bertujuan untuk memonitor seluruh transaksi dan stok level BBM secara realtime.

“Amanah selanjutnya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menjamin pasokan energi nasional. Selama ini kami berupaya maksimal memberikan jaminan keandalan pasokan serta distribusi BBM subsidi pemerintah. Pertamina berkepentingan untuk memantau dan mengendalikan BBM subsidi agar lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Selain itu, selama pandemi COVID-19, Pertamina menambah pelayanan untuk memberikan kemudahan masyarakat dengan pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang menjadi salah satu sumber penularannya melalui uang tunai.

“Kami bekerja sama dengan seluruh perbankan baik Himbara maupun perbankan swasta nasional serta LinkAja sehingga masyarakat bisa menikmati pembayaran yang lebih mudah. Jadi kami juga ikut mendukung program pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 agar tidak terjadi peningkatan yang lebih besar lagi,” tuturnya.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengapresiasi kinerja Pertamina yang mampu memberikan pelayanan prima untuk masyarakat dan industri. Ia berharap digitalisasi SPBU ini bisa meningkatkan inovasi bagi Pertamina untuk mencapai kedaulatan energi Indonesia.

“Selamat kepada Pertamina dengan peluncuran digitalisasi SPBU ini yang akan dipenuhi oleh layanan cepat dan akurat. Inovasi ini merupakan bagian penting bagi masyarakat dalam mencapai keadilan energi. Saya harap Pertamina terus meningkatkan terobosan-terobosan baru untuk mencapai kedaulatan energi bagi negeri ini,” ucapnya. *IDK/Foto: AP

Share this post