CIPS, Spirit Pertamina dalam Mengakselerasi Pembangunan Kilang demi Kedaulatan dan Kemandirian Energi Nasional


BOGOR - Upaya Pertamina mengakselerasi revitalisasi kilang melalui program Refinery Development Master Plan (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR) di beberapa daerah terus dimaksimalkan. Secara berkala, evaluasi dilakukan Pertamina melalui Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) seperti yang dilakukan, Jumat (21/2).

Selama dua hari, Direktorat MP2 mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan mengangkat tema “Mewujudkan Akselerasi Proyek Direktorat MP2 melalui CIPS” . Acara yang diadakan di Ballroom Pullman Ciawi Bogor tersebut dibuka oleh Direktur MP2 Ignatius Tallulembang.

Dalam kesempatan itu, Tallulembang mengungkapkan apresiasi kepada seluruh insan MP2 karena telah berupaya maksimal dalam menjalankan milestones dan semua tercapai.

“Terima kasih tentu untuk seluruh rekan di MP2 yang telah berhasil menjalankan program kerja tahun 2019 sehingga semua bisa tercapai dengan maksimal," ujarnya.

Untuk melanjutkan semua program strategis kilang nasional ini, Tallulembang menegaskan seluruh insan MP2 harus mengedepankan prinsip 4C, yaitu Communication, Coordination, Cooperation dan Commitment.

"Ke-4 program tersebut sangat penting untuk mengimplementasikan program strategis nasional yang ditetapkan pemerintah untuk membangun ketahanan kedaulatan energi dalam bentuk pembangunan kilang. Kita harus mampu mengkoordinasikan antar fungsi dan direktorat, bekerja sama dalam membuat target-target tahunan setiap fungsi, serta membuat komitmen atas program tersebut," paparnya.

Menurutnya, Pertamina telah melaksanakan tugas-tugas tersebut on the track sehingga menginstrusikan kepada seluruh jajaran Direktorat MP2 untuk terus melanjutkan pembangunan infrstruktur kilang ini.

"Kita harus mampu merespon keinginan pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan kilang. Oleh karena itu, kita akan berupaya maksimal mengimplementasikannya dengan melakukan berbagai inovasi berlandaskan pada profesionalisme dan semangat baru yang kita sebut dengan spirit CIPS," imbuhnya.

CIPS adalah Change, Inovation, Profesional, dan Speed. Ia menggarisbawahi, tanpa perubahan Pertamina tidak akan bisa bergerak dan akhirnya mati, tanpa Inovasi Pertamina tidak akan tumbuh dan berkembang, tanpa Profesionalisme Pertamina akan liar dan tanpa tujuan pasti dan akhirnya mati, dan tanpa Speed Pertamina tidak akan mampu memenuhi ekspetasi stakeholders yang artinya Gagal.

“Dengan kata lain, CIPS adalah cara MP2 untuk bisa menjawab tantangan untuk melaksanakan tugas membangun kilang dan petrokimia dalam rangka mewujudkan ketahanan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia,” pungkasnya.*KUN

Share this post