PHE WMO raih Penghargaan Internasional

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) meraih penghargaan Great Practice Award dalam kategori Best Practice pada ajang Global Corporate Sustainable Award (GCSA) 2020 yang diselenggarakan oleh Alliance for Sustainable Development Goals (ASDGs). Penghargaan diserahkan oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen kepada PHE yang diwakili oleh Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Teddy Surachmat di The Grand Hotel Taipei, Taiwan, pada Rabu, 18 November 2020.

“Kami berharap penghargaan itu dapat mendorong PHE untuk terus meningkatkan kinerja keberlanjutannya di masa mendatang, serta memacu perusahaan-perusahaan lain di Indonesia agar dapat bersaing di kancah global,” kata Teddy usai menerima penghargaan.

Penghargaan diberikan atas implementasi Program Ekowisata Mangrove Labuhan yang dijalankan Anak Perusahaan PHE, yakni PHE West Madura Offshore (PHE WMO).  Penilaian dilakukan secara selektif, terukur, dan komprehensif mencakup detail program, strategi dan objective, sinergi/kemitraan, dampak program, tingkat keefektifan dan aspek keberlanjutan program, capaian program serta leadership.

Di tempat terpisah Corporate Secretary PHE, Whisnu Bahriansyah mengungkapkan, penghargaan itu adalah bentuk pengakuan internasional terhadap Program CID-CSR Pertamina, khususnya bagi PHE di Wilayah Kerja (WK) WMO.

"Penghargaan tersebut menjadi bukti upaya PHE dalam berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menjadi tantangan untuk terus berinovasi dan menebar manfaat lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan,” ucap Whisnu.

Program Ekowisata Mangrove Labuhan dikembangkan dengan mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat secara sosio ekonomi dengan aspek pelestarian/konservasi lingkungan, sebagai solusi untuk menjawab permasalahan mendasar yang dialami Masyarakat Desa Labuhan terkait aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.

Kegiatan yang dikembangkan antara lain penanaman mangrove, pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, pengembangan area konservasi mangrove, kawasan terumbu karang, serta pengembangan produk olahan pangan berbasis potensi lokal.

“Kami terus berupaya mengambil bagian untuk memfasilitasi pengembangan masyarakat dan mengembangkan inovasi dalam pelaksanaan program CSR yang berkelanjutan, agar memiliki dampak besar bagi masyarakat,” ujar General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri Heru Susanto.

Selanjutnya, Mandhiri mengungkapkan bahwa Program Ekowisata Mangrove Labuhan telah membuktikan bagaimana mengubah sebuah kejatuhan sementara karena adanya dinamika sosial di masyarakat menjadi keunggulan yang mendukung keberlanjutan program sehingga dapat memberikan inspirasi di tingkat global.

PHE telah melakukan pengukuran dampak atas nilai investasi sosial program menggunakan analisis Social Return on Invesment (SROI) untuk menggambarkan nilai setiap dampak sosial dan ekonomi serta kontribusi para pihak terhadap pelaksanaan program yang diungkapkan dengan hasil dalam monetary value. Pelaksanaan program-program CID-CSR PHE dan Anak Perusahaan juga telah disinergikan dengan sasaran pencapaian SDGs.

Ajang GCSF 2020 merupakan ajang internasional di tingkat global yang menginjak tahun ke-3, sebagai upaya untuk mempromosikan keberlanjutan secara luas dengan komitmen kuat untuk mendukung pencapaian SDGs yang ditetapkan PBB. PHE membuktikan bahwa Pertamina telah siap untuk berkontribusi di kancah global dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. *PHE/HM

Share this post