Pertamina Ajak Generasi Muda Tanam Mangrove di Pantai Lontar

SERANG – Puluhan siswa Sekolah Pantai Indonesia menanam bibit mangrove di Kawasan Pesisir Pantai Serang, tepatnya di Pantai Lontar, Kecamatan Tirtayasa. Mereka menanam di titik yang belum tersulam pohon mangrove, di kawasan wisata dan konservasi mangrove Kabupaten Serang.

Aksi cinta lingkungan tersebut dilaksanakan PT Pertamina (Persero) dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya ekosistem laut bagi kelestarian lingkungan.

Penanaman mangrove yang dilaksanakan pada (12/11) bukan kali pertama dilakukan oleh Pertamina. Sejak tahun 2018 Pertamina sudah menanam bibit mangrove di tempat ini. Kini total bibit mangrove yang ditanam mencapai 15.000.

Sosialisasi serta penanaman mangrove ini perlu dilakukan mengingat kondisi mangrove di Indonesia khususnya Pantai Utara Jawa yang secara umum sudah dalam tingkatan yang mengkhawatirkan. 

"Aksi sinergi Pertamina dan Dinas Kelautan dan Perikanan ini  sebagai upaya mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda, agar peduli akan pentingnya ekosistem laut bagi kelestarian lingkungan kita" kata Dewi Sri Utami selaku Unit Manager Comrel & CSR Pertamina Marketing Operation Region III. 

Dengan tema "Lestari Mangroveku, Lestari Bumiku", Pertamina dan Dinas Kelautan dan Perikanan berupaya menanamkan keberadaan hutan mangrove tidak untuk dieksploitasi besar - besaran tetapi harus dimanfaatkan secara bijak sebagaimana fungsi dan manfaat mangrove, demi masa depan yang lebih baik untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Tanaman mangrove  memiliki manfaat yang sangat besar antara lain untuk menyerap polusi udara, tempat tumbuh kembang habitat biota laut dan satwa - satwa penjaga ekosistem, penyedia nutrien dan zat hara dan memiliki fungsi fisik yang sangat besar seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi.

Tak hanya penanaman bibit mangrove, hari ini siswa juga belajar untuk mengolah sampah yang tidak mudah hancur. Sampah seperti plastik hingga sterofoam, diolah menjadi ecobrick (bata ramah lingkungan) dan kerajinan tangan.*MOR III

Share this post