Melalui Pinky Movement, Pertamina Salurkan Modal Rp1 Miliar di Lahat dan LampungĀ 

SUMATERA SELATAN – PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel kembali menyalurkan program kemitraan Pinky Movement tahap dua, untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di wilayah Lahat dan Lampung, Rabu, 9 September 2020.

Pinky Movement merupakan program pinjaman modal kepada pengusaha UMKM, terutama pangkalan Elpiji, yang bertujuan mendorong pangkalan lebih ekspansif menjual produk Elpiji Nonsubsidi yaitu Bright Gas 5,5 Kg atau Elpiji 12 Kg sehingga memudahkan masyarakat mengakses produk Bright Gas.

Kali ini, dana pinjaman kemitraan yang digulirkan sebesar Rp1,05 miliar dengan menjaring 13 mitra binaan dari pangkalan dan UMKM pengguna produk LPG Nonsubsidi. Sebelumnya pada bulan Juli 2020, telah disalurkan pinjaman kemitraan Pinky Movement untuk 16 mitra binaan sebesar Rp1,26 miliar.

Sementara total pinjaman modal yang disalurkan untuk berbagai sektor hingga minggu ke-2 September tercatat Rp20 Miliar lebih, dengan total 147 mitra binaan yang ikut bergabung dari lima Provinsi di Sumatera Bagian Selatan.

Salah satu penerima pinjaman modal, Nina Yaroh dari Pesisir Barat Provinsi Lampung bersyukur bisa mendapatkan pinjaman modal untuk memperluas usahanya. “Bersyukur dapat pinjaman modal dengan jasa ringan. Pinjaman itu akan saya gunakan untuk menambah tabung LPG Nonsubsidi agar warga mampu bisa mudah mendapatkan LPG Nonsubsidi di pangkalan terdekat,” ujar Nina.

Region Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel Dewi Sri Utami berharap, program itu dapat lebih memudahkan UMKM untuk mendapatkan pinjaman modal dan pembinaan, serta diharapkan dapat mendukung peningkatan penjualan LPG Non PSO.

Kelebihan Bright Gas sendiri jika dibandingkan dengan tabung LPG lain adalah teknologi DSVS (Double Spindle Valve System)  atau katup ganda, yang akan tetap membuat tabung tersebut lebih terproteksi dari kebocoran tabung.

“Program kemitraan Pertamina terbuka untuk UMKM yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, perdangangan, perkebunan, perikanan, jasa, industri dan lain-lain,” jelas Dewi.

Adapun syarat menjadi mitra, lanjut Dewi, merupakan usaha milik sendiri, kewarganegaraan WNI, usahanya telah berjalan minimal 6 bulan, asset bersih maksimal Rp 500 juta, memiliki prospek bisnis yang bisa dikembangkan.

“Untuk mengetahui informasi tentang program kemitraan lebih jelasnya dapat menghubungi call center Pertamina 135,” pungkasnya. *MOR II/HM

Share this post