Kementerian LHK Apresiasi PHM dalam Merehabilitasi DAS

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendapatkan apresiasi dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas pelaksanaan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Hutan Produksi Tetap Kendilo, di Desa Suweto dan Desa Saing Prupuk, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Apresiasi tersebut diungkapkan Wakil Menteri LHK Alue Dohong, dalam acara webinar bertajuk Rehabilitasi DAS untuk Pemulihan Lingkungan dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19, yang diselenggarakan Kementerian LHK bersama SKK Migas dan PHM, di Jakarta, pada Senin 14 September 2020.

Melalui sambutannya, Alue memuji pelaksanaan Program Rehabilitasi DAS yang dilaksanakan SKK Migas-PHM. “Rehabilitasi DAS di Kendilo oleh pihak pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) menjadi sangat penting, mengingat DAS Kendilo merupakan satu dari 12 DAS kritis di Indonesia, sehingga memerlukan upaya perbaikan lingkungan untuk mengembalikan cadangan air guna memulihkan ekosistem tersebut,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa rehabilitasi DAS merupakan program SKK Migas dan KKKS pemegang IPPKH, sebagai salah satu pemenuhan kewajiban yang diamanatkan dalam izin tersebut.

“SKK Migas bersama 12 KKKS saat ini melaksanakan Rehabilitasi DAS seluas kurang lebih 6.034,18 hektar, sedangkan yang dikerjakan oleh PHM mencakup 35 persen dari luas area tersebut,” kata Fatar.

 SKK Migas–PHM merehabilitasi DAS tersebut sejak Desember 2018 di kawasan Hutan Produksi Tetap Kendilo di Desa Suweto (Kecamatan Muara Samu) dan Desa Saing Prupuk (Kecamatan Batu Enggau) seluas 2.189 hektar.

Hingga 10 September 2020, luas kawasan yang telah ditanami mencapai 708 hektar dan target penanaman tahun ini akan diselesaikan seluas 1.539 hektar.

Serah terima tanaman kepada pemerintah akan dilakukan secara bertahap, rencananya penyerahan pertama pada tahun 2021 seluas 226 hektar.

 “PHM menerapkan strategi yang dinamakan Pemberdayaan Masyarakat untuk Melestarikan Hutan demi Ketahanan Energi (PIRAMIDA TINGGI), yang merupakan sinergi-kolaborasi-integrasi antara pemangku kepentingan utama dalam program tersebut.

Strategi itu selaras dengan Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo butir 6 dan 7, guna meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, serta pemberdayaan masyarakat untuk melestarikan hutan dunia,” kata Danar Dojoadhi, Pth Direktur PHM.

Strategi yang melibatkan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo, Kelompok Tani Hutan (KTH) dan PHM terbukti meningkatkan efisiensi anggaran penanaman sebesar 69,64 persen, bila dibandingkan dengan pengerjaan oleh pihak ketiga.

Melalui strategi itu, PHM juga telah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat khususnya KTH, sehingga menjadi modal berharga untuk mendukung program-program produktif KTH seperti agro-forestry, hutan energi dan jasa lingkungan.

Di samping itu, jenis tumbuhan yang ditanam berkategori tanaman multi guna, seperti durian, nangka, cempedak, petai, jengkol dan sebagainya. Jumlah tumbuhan yang ditanam mencapai 1,1 juta bibit, yang menjadi investasi besar dan dapat dimanfaatkan langsung oleh KTH dan masyarakat nantinya.

Dalam pemantauan kegiatan, PHM juga telah mengembangkan inovasi teknologi berbasis digital berupa aplikasi Penanaman Rehabilitasi DAS (Parida), yang dioperasikan oleh KTH, sehingga dapat diklaim merupakan kontribusi kepada Revolusi Industri 4.0 dan juga Society 5.0.

Melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan, kegiatan penanaman ini menjadi program yang melebihi kepatuhan (beyond compliance), karena mampu berkontribusi pada United Nation Sustainable Development Goal 2030, yaitu: peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 44 persen; keterlibatan perempuan yang mencapai 62,79 persen; penyelamatan cadangan air; penambahan aset KTH hingga Rp550 juta; serta penyerapan emisi karbon (CO2) 223.981 ton/tahun.

SKK Migas-PHM berharap sinergi yang sudah terjalin akan terus meningkat dan kegiatan hulu minyak dan gas bumi dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan DAS. Sekali lagi, kontribusi ini merupakan komitmen SKK Migas dan PHM dalam mendukung upaya pemeliharaan lingkungan dan peningkatan perekonomian nasional terutama yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. *PHM/HM

Share this post