A Lucrative Game

A Lucrative Game

Pada November 2018, di Korea Selatan diselenggarakan The League of Legends World Championship yang merupakan salah satu turnamen olahraga-el (e-sport) global. Penontonnya mencapai 200 juta pada saat turnamen final, melebihi penonton Super Bowl yang hanya mencapai 100 juta penonton, bahkan disebut sebagai World Cup of E-Sport oleh Bloomberg. Olahraga-el memang sedang bertumbuh, diukur dari meningkatnya jumlah penonton yang tumbuh rata-rata 15 persen dalam tiga tahun mendatang. Lembaga riset Newzoo memperkirakan tahun ini, jumlah penonton olahraga-el akan mencapai 395 juta orang dan 645 juta penonton di 2022.

Pertumbuhan ini tentunya berimplikasi pada kenaikan jumlah pendapatan dari industri ini. Pendapatan dalam olahraga-el bersumber dari tiket dan produk merchandise, fee para penerbit games, serta investasi brand. Prediksi Newzoo, pada 2019, pendapatan yang dihasilkan oleh industri ini akan mencapai US$1,1 juta meningkat 26,7 persen dari tahun lalu. Pelaku pasar pun tertarik untuk menjajaki industri ini dengan berinvestasi di tim-tim besar, yang mereka setarakan dengan investasi di perusahaan.

Sebagai contoh, pada Oktober 2018, Cloud9 menjadi most valuable e-sport company menurut Forbes setelah mengumpulkan US$50 juta dalam pendanaan Seri B, yang menjadikannya tim dengan total valuasi mencapai US$300 juta. Lebih jauh, investasi pada tim olahraga-el pun terus meningkat. Forbes mengutip data dari PitchBook, terungkap bahwa pada tahun 2017 dan 2018, jumlah investasi pada e-sport company masing-masing mencapai US$1,54 miliar dan US$2,34 miliar. Tidak hanya para investor, berbagai perusahaan pun mulai memberikan sponsorship kepada para tim olahraga-el dan juga kepada para pemain olahraga-el terkemuka. Bahkan industri olahraga pun mulai melirik olahraga-el dengan melakukan investasi pada industri itu atau memanfaatkan platform olahraga-el untuk membuat liga tersendiri, seperti yang dilakukan oleh NBA dan NFL.

Namun olahraga-el bergantung kepada games itu sendiri. Games cenderung untuk datang dan pergi sesuai trennya. Dampaknya bagi tim olahraga-el, tentunya perlu melakukan pergantian pemain secara periodik untuk tetap menguntungkan. Dan bagi investor, akan menjadi lebih sulit untuk memproyeksikan pendapatan dan valuasi dari tim olahraga-el.

Apakah permainan ini akan terus menguntungkan?

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post