Mengulik Cekungan Mencari Tambahan Cadangan



JAKARTA  - Kesuksesan Fungsi Eksplorasi PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan cadangan baru minyak dan gas bumi (migas) di Blok Nunukan yang cukup besar pada 2017, telah memicu dan meningkatkan optimisme para geoscientist Pertamina untuk melakukan revisit cekungan-cekungan yang ada di Kalimantan. Dalam semangat itulah pada 24 – 25 September 2018, fungsi Eksplorasi Direktorat Hulu PT. Pertamina (Persero) menyelenggarakan ajang Deltaic Play Kalimantan Basin Workshop, di Balikpapan. Gelaran tersebut dihadiri oleh 75 orang geoscientist utusan dari anak perusahaan Pertamina rumpun hulu industri migas (APH).

Mewakili R.P. Yudantoro (Senior Vice President Eksplorasi Pertamina Hulu) di hadapan para peserta ketika pembukaan lokakarya itu, Eko Rukmono (Vice President  Exploration Evaluation) menyampaikan harapan agar semua hadirin, dapat berperan aktif membahas seluruh topik yang dipaparkan oleh narasumber, para enginer berpengalam dalam deltaic exploration play concept, khususnya di wilayah Kalimantan.

“Lokakarya ini diselenggarakan sebagai ajang penyegaran kembali dan momentum kick off study deltaic exploration play concept secara lebih konprehensif. Tujuannya, untuk menelaah kembali konsep exploration play yang berkembang dalam cekungan-cekungan produksi migas di wilayah Kalimantan, seperti Cekungan Tarakan, Cekungan Kutai, dan Cekungan Barito, khususnya deltaic play serta potensi play-play lainnya,” ujar Eko.

Lebih lanjut, Eko menambahkan pesan manajemen agar selalu memperhatikan serta meprioritaskan aspek-aspek health, savety, security, and environment (HSSE) dalam setiap kegiatan. “Secara profesional dan proporsional tidak ada keberhasilan apapun manakala aspek HSSE diabaikan,” imbuh Eko.

Selama 2 hari penuh, dalam workshop dimaksud secara rinci dipresentasikan oleh masing-masing tim yang sudah ditetapkan sebelumnya, meliputi: Study Database oleh Tim Upstream Techlogy Center (UTC), Cekungan Tarakan (Tim Pertamina Hulu Energy/PHE), Cekungan Kutai (Tim Pertamina Hulu Mahakam/PHM), dan Cekungan Barito (Tim Pertamina EP/PEP).

Di samping itu pengetahuan peserta juga disegarkan kembali melalui pemaparan Tatanan Geologi Regional dan Hidrocarbon Exploration Play Concept di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara oleh Awang H. Satyana (Staf Ahli SKK Migas), serta sharing session dari Tim Upstream Business Development (UBD) terkait studi Blok Maratua (Kaltim).

Pasca workshop, pada 26-28 September 2018 sebanyak 40 orang peserta melakukan field trip untuk melihat singkapan batuan endapan delta berumur Miosen (20-5,2 juta tahun lalu) di beberapa lokasi sekitar kota Samarinda.

Selain itu, field trip yang dipimpin oleh Thomas Y. Yoga dan Arief Budiman dari PHM, serta Erlangga (PEP) tersebut, juga dibawa menyusuri sungai Mahakam mulai dari Pelabuhan Jetty PHM (Samarinda) sampai ke pantai untuk mengamati langsung proses sedimentasi dan endapan modern Mahakam Delta, yang berumur Kwarter (1,65 juta tahun lalu hingga sekarang). •DIT. HULU

Share this post