Wilayah Papua-Maluku Sumbang 26,2% Produksi Gas Nasional

Wilayah Papua-Maluku Sumbang 26,2% Produksi Gas Nasional

Workshop _MigasSorong – SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku (Pamalu) bekerja sama de­ngan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Papua Barat menyelenggarakan workshop dan kunjungan lapangan bagi media massa nasional dan lokal Sorong Raya pada (17/12/2013).

 

Dalam workshop terse­but, Spesialis Utama Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Jakarta, Sampe L. Purba menyam­paikan, produksi gas dari wilayah Papua dan Ma­luku pada tahun 2013 mencapai 2.323 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau menyumbang 26,2 persen dari total produksi gas nasional. Sementara produksi minyak tercatat sebesar 16.408 barel minyak per hari (BOPD) atau menyumbang 1,9 persen dari total produksi minyak nasional.

 

Produksi gas dan minyak dari wilayah ini disumbang oleh BP Indonesia dari Lapangan Tangguh, PetroChina International (Bermuda), JOB PPS, Pertamina EP Asset 5 Papua Field, Kalrez, dan Citic Seram. “Saat ini terdapat 46 KKKS dan JOB di wilayah Papua dan Maluku, terdiri dari 6 KKKS dan JOB produksi, 39 KKKS eksplorasi, dan 1 KKKS dalam fase pengembangan”, ungkap Purba.

 

Sementara Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu, Enrico C. P. Ngantung, me­nyam­paikan, dari sisi produksi, kontribusi produksi gas dari wilayah timur In­donesia sangat besar ter­hadap upaya peningkatan produksi gas nasional. Sementara dari sisi eksplorasi, dapat dilihat sejumlah KKKS eksplorasi yang berada di wilayah ini sehingga Papua dan Maluku dapat disebut sebagai masa depan gas Indonesia. “Diharapkan ke depan produksi gas dan minyak dari wilayah ini terus meningkat”, tegas Enrico.

 

Bupati Kabupaten Sorong, Stepanus Malak menegaskan pemerintah daerah, khusus­nya Kabupaten Sorong men­­dukung penuh kegiatan usaha hulu migas dan akan terus mempercepat proses perizinan untuk investor di wilayah tersebut.

 

“Izin untuk investor khu­susnya hulu migas telah kami layani dengan sangat cepat. Saya bisa diminta tanda tangan untuk penerbitan izin tanpa biaya. Kami menyadari, untuk kesinambungan pro­duksi minyak dan gas dibutuh­kan pengeboran. Karena itu, kami juga ingin KKKS memperbanyak pengeboran dan kami akan memudahkan izin untuk kegiatan tersebut”, tegasnya.

 

Kegiatan workshop dilan­jut­kan dengan kunjungan ke lapangan gas Arar milik Petro­China International (Bermuda) team building di Kepulauan Raja Ampat.•ANDINjo

Share this post