Tanker Mauhau Perkuat Armada Distribusi BBM

Tanker Mauhau Perkuat Armada Distribusi BBM

MauhauJakarta - PT Pertamina kembali menambah kapal pengangkut BBM dengan diserahterimakannya kapal tanker Mauhau, berkapasitas 3.500 Long Ton Deadweight (LTDW), Kamis (3/1). Kapal ini akan memperkuat armada transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional secara efisien.


Kapal Mauhau yang dibangun oleh PT Daya Radar Utama (DRU) Jakarta, tersebut merupakan kapal milik ke-50 Pertamina dari total 185 kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri. Kapal Mauhau direncanakan beroperasi pada minggu pertama Januari 2013 untuk mendistribusikan BBM di dalam negeri khususnya di Kawasan Timur Indonesia.


Dikatakan oleh SVP Shipping Pertamina, M. Yudhie bahwa total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan kapal Mauhau sekitar USD 11,8 juta sebagai bentuk dukungan Pertamina terhadap industri galangan kapal nasional. “Di tengah kelesuan industri dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina tetap memberikan kepercayaan kepada galangan kapal nasional. Langkah ini juga merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritim nasional dalam hal kepemilikan kapal, bendera dan awak kapal,” jelas Yudhie.


Kontrak pembangunan kapal tersebut ditandatangani pada 26 Agustus 2010 lalu. Proses konstruksi kapal telah melalui tiga tahapan project milestone,yaitu: First steel cutting, Keel Laying dan Launching. Sementara uji coba laut (seatrial) telah berhasil dilaksanakan dengan baik pada awal Desember 2012 dan galangan berhasil memberikan konfirmasi serah terima kapal dapat dilakukan pada akhir Desember 2012.


Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU), Amir Gunawan mengatakan bahwa Kapal Mauhau 3.500 LTDW merupakan produk unggulan dari DRU sebagai perusahaan galangan kapal nasional. Karena proses pembangunan dan perlengkapan kapal mengacu pada standar internasional.


“Kapal ini terselesaikan dalam jangka waktu 20 bulan dengan melibatkan 400 pekerja dalam pengerjaannya. Hal ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi kami membangun sebuah kapal tanker berstandar internasional,” tambah Amir. Investasi proyek pembangunan kapal baru di galangan kapal domestik ini membuktikan bahwa Pertamina telah berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan dan memajukan industri maritim nasional yang mengalami penurunan permintaan sebagai dampak dari krisis ekonomi dibeberapa tahun terakhir.


“Langkah terobosan penambahan kapal milik oleh Pertamina diyakini akan meningkatkan efisiensi biaya transportasi BBM. Effisiensi biaya transportasi melalui kapal ditargetkan untuk dapat memberikan lebih banyak margin bagi peningkatan revenue perusahaan melalui efisiensi biaya angkutan laut setiap liter bahan bakar minyak,” ungkap Yudhie.


Hingga akhir tahun 2015, sesuai dengan rencana Pertamina akan memiliki 61 kapal yang berstatus milik sendiri. Sebanyak 29 kapal atau 47 persen merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal domestik, 24 unit diantaranya telah beroperasi dan 5 (lima) unit masih dalam tahap konstruksi. (IK)

Share this post