Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia (kiri) bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari Firasati (kanan) dan salah satu peserta (tengah) berbincang saat mengikuti kegiatan Peningkatan Soft Skill Bagi Sahabat Disabilitas yang diselenggarakan di Gedung BRSPDSN Wyata Guna, Bandung, Sabtu (29/05/2021). (Foto: Trisno)

Stafsus Presiden Apresiasi Langkah Pertamina Peduli Sahabat Disabilitas

BANDUNG - Pertamina menggandeng staf khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia untuk program Peningkatan Soft Skill Bagi Sahabat Disabilitas yang diselenggarakan di Gedung BRSPDSN Wyata Guna, Bandung pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Angkie yang juga penyandang disabilitas tuna rungu ini memberikan pelatihan bagi sahabat disabilitas pada acara tersebut. Ia mengatakan penyandang disabilitas juga memiliki kemampuan yang tak kalah dibanding orang biasa.

“Saya melihat banyaknya potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh teman-teman disabilitas. Oleh karena itu kunjungan saya ke beberapa daerah ingin memastikan bahwa kepala daerah membuat program untuk merangkul penyandang disabilitas,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Pertamina untuk pelatihan soft skill ini agar penyandang disabilitas bisa lebih mandiri secara ekonomi.

“Pertamina memiliki program untuk pemberdayaan temen-temen penyandang disabilitas, supaya bisa lebih mandiri secara ekonomi. Diajari skill yang bagus, workshop kesehatan mental juga. Saya berharap temen-temen ini punya optimis dan tidak kalah dengan yang non disabilitas agar bisa bersaing di dunia usaha,” ujarnya saat sambutan dalam acara tersebut.

Manager CSR Pertamina Persero Dian Hapsari Firasati mengungkapkan, bukan hanya di Bandung saja, Pertamina akan roadshow bersama Angkie ke beberapa kota di Indonesia untuk program yang sama agar penyandang disabilitas di Indonesia mampu semangat, berdiri, serta mandiri untuk kehidupan ekonominya.

“Alhamdulillah kita bisa menghadirkan Mba Angkie Stafsus Presiden untuk program Pelatihan Sahabat Disabilitas. Insya Allah Pertamina bersama Mba Angkie akan roadshow berkunjung ke lokasi-lokasi binaan TJSL yang lain, seperti Boyolali ada program sahabat disabilitas Srikandi Patra, Bali ada sahabat disabilitas yang bisa menari tradisional dan juga bisa membuat tenun Bali, dan ada di Banyuwangi juga,” jelasnya.

Ia berharap kemampuan dan kelebihan yang dimiliki penyandang disabilitas bisa meningkatkan kemandirian dan membuka jaringan kepada sesama.

“Dibalik kekurangan ternyata ada kekampuan luar biasa yang dimiliki teman-teman disabilitas. Kami berharap semoga program-program yang sudah kami jalankan ini bisa meningkatkan kemandirian dari sahabat-sahabat disabilitas, tidak hanya meningkatkan kompetensi tapi juga membuka jaringan kepada sesama peserta,” pungkasnya. *IDK/TA/IN

Share this post