Program Budaya Harus Berdampak Terhadap Proses Bisnis

Program Budaya Harus Berdampak Terhadap Proses Bisnis

JAKARTA– Senior Vice President HR Development Pertamina, Insan Purwarisya L. Tobing, mengimbau ke­pada seluruh pekerja untuk menjadi role model, dari kultur yang ada di Pertamina. Pekerja diharapkan juga bisa menjadi supporter aktif untuk terus menumbuhkan  sense of crisis, atas peran-peran yang belum pernah diambil.

 

“Perubahan yang paling ber­hasil adalah bila kita ber­hasil menciptakan role model,” kata Insan, dalam pidato sambutannya di acara Forum Budaya 2014, yang berlangsung pada Senin (22/12), di Gedung Utama Pertamina.

 

Menurut Insan, sedianya setiap pekerja bisa saling memberikan contoh, saling menginspirasi satu sama lain. Karena tantangan ke depan akan semakin sulit, ia mengajak seluruh pekerja bersama-sama berkomitmen membawa perubahan ini untuk memperbaiki kinerja sehingga proses bisnis bisa tumbuh lebih baik lagi.

 

“Yang paling penting adalah program budaya yang akan digiatkan harus berdampak ke proses bisnis, sehingga ada tahapan selanjutnya. Dengan begitu peran pegiat budaya akan semakin luas dan menantang, mencakup integrasi seluruh budaya yang ada, sehingga harus lebih masif dan mengedepankan sinergi,” ujar Insan.

 

Hingga kini, employee engangement Pertamina kian baik. Hal ini terlihat dari kenaikan angka pen­capaiannya setiap tahun. Pen­capaian tersebut tidak lepas dari kon­tribusi dari setiap pekerja. Namun Insan mengingatkan jajarannya, agar tidak berpuas diri. “Jangan lupa, PR kita ke depan semakin berat, tugas ke depan semakin berat. Pro­gram-program ini harus kita bangun, dimana kita juga harus menghilangkan silo-silo antar Fungsi,” ungkap Insan.

 

Untuk menginternalisasi nilai-nilai perusahaan  (6C), Direktorat SDM telah mela­kukan berbagai program dan kampanye agar tata nilai 6C bisa menjadi top mind di benak setiap pekerja.

 

Menurut Manager Culture and Tranformation Changing Pertamina, Ernie D. Ginting, salah satu bukti nyata internalisasi tata nilai ^C adalah makin bertambahnya  jumlah Change Agent Budaya Pertamina,  dari tahun lalu sekitar 400 orang menjadi 523 orang  pada tahun ini. Selain itu ada juga 168 trainer volunteer yang terdiri dari para Manager, Asisten Manager, Vice President yang ikut ambil bagian mengajarkan tata nilai 6 C.

 

Ernie  juga menerangkan, tahun depan Value Assess­ment Index akan menjadi KPI, baik di top management BOD dan pemegang sa­ham, maupun nanti akan diturunkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar values betul-betul menjadi mindset setiap pekerja.

 

Berdasarkan data per akhir Desember 2013, hasil rata-rata self assessment di Pertamina menunjukkan nilai tertinggi ada pada perilaku values Clean, sementara nilai terendah pada values Commercial dan Capable.  Sedang gap terbesar antara self assessment dan 360 juga ada pada values Clean sedang gap terendah pada values competitive dan commercial.

 

Dalam Forum Budaya 2014 ini, Direktorat HR juga memberikan beberapa penghargaan dari beberapa kategori.  Yaitu, Best Manager Fungsi, dimenangkan oleh ITSM Pro­cess Manager Udi Priyoko, Manager Reliability RU III Plaju Wiko Taviarto, dan OPI RU V Balikpapan Manager  Hermawan Bayu.

 

Kategori Best CAB diraih oleh Riny Utami (RU V Balikpapan), Riki Jaya S (RU III Plaju), Hilma Martha Ayu (Kantor Pusat). Sedangkan  Ika Sri Wahyuni (RU V Balikpapan) dan Niken Eka Putri Rosadi (RU III Plaju) dinobatkan sebagai Teladan 1 dan Teladan 2 Best CAB.

 

Untuk Kategori Best Team CAB, RU III Plaju  sebagai juara 1, RU V Balikpapan se­bagai juara 2, dan RU IV Cilacap  menjadi juara 3.

 

Kategori Best HR Area diraih oleh Azwar Syahidin dari HR Area RU II Dumai, Ika Helnayadi dari HR RU VI Balongan, dan Didin Mujahidin dari HR RU IV Cilacap. Best Trainer Volunteer Clasroom diraih Donny J. Subakti, Arif Romdlon, Sumanto. Sedangkan Trainer Volunteer Program Nobar adalah Tata Mohamad Tafip, Dwi Mardhianto, Riny Utami, Fikri Fahmi, Hiasinta Kyky, Suherdi, Lindy F Rotinsulu.•SAHRUL

 

Share this post