Pertamina dan Saudi Aramco Sepakat Joint Venture pada Proyek RDMP Cilacap

Pertamina dan Saudi Aramco Sepakat Joint Venture pada Proyek RDMP Cilacap

1PERTAMINA DAN ARAMCOPT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco akhirnya resmi membentuk perusahaan patungan (Joint Venture/JV) dalam membangun Kilang Cilacap di Jawa Tengah. Adapun dalam perusahaan patungan ini, Pertamina tetap memegang hak kelola mayoritas yakni sebesar 55%, sedangkan sisanya dimiliki Aramco.

 

JAKARTA- Penandata­nganan Joint Venture Development untuk  Proyek RDMP RU IV Cilacap tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan CEO Saudi Aramco Amin Nasser, di Kantor PUsat Per­tamina, pada Kamis (22/12). Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari  Heads of Agreement (HoA) yang teah ditandatangi kedua belah pihak pada November 2015 lalu. Dimana kedua belah pihak akan melakukan Joint Venture, untuk pengembangan proyek selanjutnya.

 

“Perjanjian ini merupakan komitmen kuat dari kedua perusahaan yang secara bersama-sama ingin mengem­bangkan dan memperkuat infrastruktur energi, terutama untuk proyek kilang dimana langkah ini sejalan dengan Lima Pilar Prioritas Strategis Pertamina. Upgrade dan perluasan Kilang Cilacap akan meningkatkan daya saing usaha hilir Pertamina melalui penciptaan produk kilang yang bernilai tinggi dan ramah lingkungan,” kata Dwi Soetjipto.

 

Sementara itu, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia benar-benar luar biasa dengan agenda yang ambisius melalui peningkatan investasi pada sektor infrastruktur dan energi.  “Karena itu, melalui investasi yang signifikan dan pasokan bahan baku yang kompetitif, perjanjian Pertamina dan Saudi Aramco ini berpotensi memainkan peran yang lebih besar dalam memenuhi ke­butuhan energi yang terus meningkat pada salah sa­tu negara yang perkem­bangan­nya tercepat di dunia. Indonesia,” tambahnya.

 

Refinery Cilacap meru­pakan salah satu bagian dari Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina dan kapasitasnya direncanakan akan ditambah menjadi 400.000 barel per hari dan dirancang untuk memroses minyak mentah dari Arab yang disediakan oleh Saudi Aramco. Hal ini juga akan menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas.

 

Selain untuk memenuhi meningkatnya permintaan bahan bakar, kemitraan antara Pertamina dan Saudi Aramco akan meningkatkan daya saing kilang-kilang di Indonesia dan berkontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan energi.

 

Saudi Aramco dan Pertamina telah menyepakati struktur kepemilikan Kilang Cilacap yang di-upgrade, dimana Pertamina akan memiliki saham 55% dan Saudi Aramco sebesar 45%. Sampai saat ini konfigurasi kilang telah selesai dan proses untuk memilih licensor teknologi akan segera dimulai, dengan pekerjaan Basic Engineering Design yang ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2017. Penandatanganan kesepakatan ini menjadi pembuka jalan untuk melanjutkan ke tahap Front End Engineering Design (FEED) pada kuartal kedua tahun 2017, dan startup proyek ditargetkan pada 2021.

 

Kedua perusahaan berkomitmen untuk memper­cepat penye­lesaian proses Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Kilang Cilacap pada 2021 atau lebih cepat setahun dari target se­belumnya.

 

Adapun biaya kilang Cilacap mencapai US$ 5 miliar atau sebesar Rp 65 triliun. Targetnya, kapasitas kilang Cilacap akan meningkat dari 348 ribu barel per hari menjadi 400 ribu barel per hari.

 

Sementara itu, Direktur Megaproyek dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi  menjelaskan, produk kilang Cilacap bagian Pertamina digunakan untuk dalam negeri dan bisa diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi. Sedangkan untuk produk kilang Cilacap bagian Saudi Aramco boleh dijual ke Pertamina atau di­ekspor.

 

Pengembangan kilang Cilacap merupakan proyek Refinery Development Master Plan Pertamina (RDMP) untuk memenuhi kebutuhan energi negara. Selain Cilacap, proyek RDMP lainnya ialah Kilang Balikpapan, Kilang Dumai,  dan Kilang Balongan, Jawa Barat.•RILIS

Share this post