Pertamina dan BUM Desa Sepakat Kerja Sama Pengembangan EBT

Pertamina dan BUM Desa Sepakat Kerja Sama Pengembangan EBT

3-BUMDJAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT Badan Usaha Milik Desa Indonesia menandatangani nota ke­sepahaman untuk pengem­bangan usaha energi bersih dan terbarukan di Indonesia.

 

 PT BUM Desa Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan induk dari Badan Usaha Milik Desa di Indonesia. Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pasokan energi untuk lini usaha BUM Desa Indonesia, khususnya industri tambak udang Dipasena di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Mesuji, Lampung yang akan menjadi fokus awal kerjasama sebelum diperluas ke wilayah usaha BUM Desa Indonesia lainnya di Indonesia.

 

Penandatanganan MoU dilakukan antara Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani dan Direktur Utama BUM Desa Indonesia Eddy Limantoro dan disaksikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Dewan Pembina DPP Perkumpulan Aparatur Pe­merintah Desa Seluruh In­do­nesia (Papdesi) Budiman Sudjatmiko, di Executive Lounge, Kantor Pusat Perta­mina, Jumat (9/12).

 

Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani mengatakan Pertamina sebagai BUMN energi senantiasa berupaya untuk mendukung program Pemerintah Indonesia teru­tama, dalam menjaga keta­hanan energi nasional, dengan salah satu fokus adalah penyediaan energi bersih dan Energi Baru & Terbarukan (“EBT”) untuk kelistrikan. Hal ini, sejalan dengan aspirasi para pemangku kepentingan yang menginginkan Pertamina sebagai BUMN hadir untuk negeri.

 

“Penyediaan energi di­u­payakan dapat menjang­kau seluruh wilayah Indo­nesia,  sehingga dapat meng­gerakkan roda perekonomian wilayah tersebut dan secara langsung berkontribusi untuk peningkatan ekonomi secara nasional, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Dalam konteks inilah BUM Desa Indonesia merupakan mitra yang tepat untuk Pertamina,” ujar Yenni.

 

Sebagai langkah awal, Pertamina dan BUM Desa Indonesia akan melakukan kajian bersama untuk pasokan energi di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Mesuji, Lampung, yang bertujuan untuk merehabilitasi dan mengembangkan usaha tambak udang dan usaha lainnya di kedua wilayah tersebut. Pada pilot project tersebut, direncanakan peng­gunaan secara hybrid Solar PV dan energi gas dengan implementasi pilot project dapat dilaksanakan pada akhir 2017.

 

“Penerapan model hybrid antara Solar PV dan energi gas relatif baru dan kami akan kaji penerapannya tidak terbatas pada dua wilayah tersebut tetapi juga di wilayah terpencil lainnya di Indonesia untuk men­du­kung peningkatan perekonomian daerah,” ungkap Yenni.•RILIS/URIP

Share this post