Hemat Listrik dengan Restoc

RestocDEPOK – Kemunculan se­buah ide selalu tak terduga, bahkan bisa terinspirasi dari lingkungan sekitar. Gagasan itulah yang akhirnya mampu menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, tiga mahasiswa Intitut Teknologi Bandung (ITB), yakni Nurwanto, Sabituddin dari Fakultas Informatika dan Asep Nurja­mil dari Teknik Elektro, men­ciptakan inovasi yang berhasil membawa mereka menjadi fi­nalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina.

 

Mengambil judul “Restoc: Remote Stop Contact Un­tuk Efisiensi Penggunaan Energi Listrik”, tim kategori Proyek Sains ini mengaku, piranti yang diciptakannya mam­pu menghemat lis­trik. Sederhananya, jelas Nur­wanto, sistem kerja alat ter­sebut berfungsi untuk meng­hemat dan penggunaan lis­trik yang efisien.

 

“Awalnya, listrik di tempat kost kami sering lupa di­ma­tikan karena harus buru-buru pergi kuliah. Akhirnya kepikiran ide untuk bikin ter­minal yang dapat di-switch dari ponsel. Untuk se­mentara kita buat tiga port dulu,” ung­kap Nurwanto.

 

Bersama kedua ka­wannya, perangkat keras pun dirakit. Tidak mem­butuhkan waktu lama, dengan keahlian mereka di bidangnya masing-masing, aplikasi Restoc mampu diciptakan hanya dalam sepekan. Meski begitu, ungkap Nurwanto, hasil ide yang diciptakannya tidak serta merta datang begitu saja. “Kita berharap dengan adanya alat ini bisa membantu masyarakat. Ka­rena Restoc juga bisa diaplikasikan di apartemen, perkantoran dan jalan raya,” ungkapnya di Universitas In­donesia, Depok, Minggu (23/11).

 

Tak hanya itu, kecanggihan Restoc juga terbukti mampu mengatur listrik lewat smart­phone dari jarak jauh dengan menggunakan sinyal provider. Terdapat fitur pilihan switch, set timer dan statistic pada alat tersebut. Semisal da­lam fitur switch, dapat dike­tahui keadaan perangkat elektronik yang terhubung di dalam port-port terminal dari aplikasi Restoc atau Re­mote Stop Contact. “Ja­di satu rumah itu bisa di­kontrol oleh handphone. Ca­ra­nya menggunakan sistem sms. Pengembangan lebih lanjutnya akan ada analisis keamanannya. Hanya orang tertentu yang bisa me­nge­tahuinya ditambah aksesnya menggunakan internet,” tan­das mahasiswa semester tujuh itu.

 

Selain menghemat energi, dari aspek biaya pun terhitung hemat. Me­nurutnya, kebutuhan listrik tiap tahun mengalami pe­ningkatan. Seiring dengan meningkatnya permintaan listrik, sumber daya untuk membangkitkan listrik juga meningkat. Oleh karena itu perlu upaya penghematan energi listrik sebelum sumber daya pembangkit listrik tidak dapat memenuhi permintaan kebutuhan listrik.

 

Nurwanto mengatakan, Restoc berguna untuk meng­hemat penggunaan listrik yang berlebih, memudahkan pengguna dalan mengakses switch atau saklar dari jarak jauh dengan menggunakaan smartphone, selanjutnya dapat memonitor listrik da­lam jangka waktu tertentu sehingga dapat mengetahui tingkat konsumsi listrik.

 

Menurut Nurwanto, apa yang mereka upayakan sejalan dengan program pemerintah untuk menghemat energi listrik, menurunkan tingkat pencemaran lingkungan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

Me­reka optimis dengan ap­likasi yang diciptakannya bisa mendorong program pemerataan listrik di seluruh Indonesia. Terlebih, sebagai upaya mengampanyekan program penghematan lis­trik.•EGHA

Share this post